" Senyum dibalik galauku "
Elegy pagi menyapaku
masih dalam resah karena himpitan kemiskinan
masih dalam gundah karena hatiku gersang
tanpa cinta darimu wahai lelakiku
Kuhisap sebatang rokokku
kuhembuskan perlahan
jantungku berdebar tak menentu demi menatap anak anakku
dalam hati bertanya: 'akan makan apa kita hari ini ?'
sementara tak ada apapun dalam lemari
Pedih menyeruak seketika
kemiskinan benar-benar merajah
aku pun tak berdaya
tak pantas aku mengeluh dihadapanMU
tak layak aku meminta-minta
tapi aku pun tak tahu harus bagaimana
dilematis yang mengiris
Wahai sang mentari yang hadir di pagi hari
cemeti diriku untuk tetap terbakar berusaha
cemeti diriku agar tak jatuh pada kenistaan
cemeti diriku agar kumampu memikul tanggung jawabku
pada mereka buah hatiku
pada mereka yang membutuhkanku
pada mereka yang masih layak menuntut ilmu
Wahai sang malam selimuti aku dalam kesendirianku
agar kutemukan damai dalam kesengsaraan materi
agar aku tetap tersenyum kala bangun pagi
kendati dada ini bagai gemuruh ombak lautan
bingar dengan deru ombak yang bergulung.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar