Total Tayangan Halaman

Senin, 31 Desember 2012

Cinta Suciku

Dihamparan air nan bening, dihamparan air yang tenang, dengan daun hijau, kutanggalkan cintaku, agar menemukan kesejukan baru. Kuikhlaskan agar dapat kutemukan kedamaian...., cintaku nan tulus telah berdebu...
Tak ingin aku menangisi, aku ingin berlapang diri, sebab kutahu, sesuatu yang dipaksakan tak akan indah, dia akan mudah robek, dia akan mudah rapuh dan aku tak menginginkan itu...
Pergilah engkau yang pernah ada dihatiku, pergilah..., dan gapai bahagiamu.., biarkan aku disini bertemankan sepi....

Sejumput kenangan tentang kita, akan tetap ada, tak akan pernah musna, bersama pedih dan perihnya.., cintaku yang terabaikan olehmu, cintaku yang tak engkau balaskan membuatku tak tahan, membuatku menangis berkepanjangan.... Sembilu mengerat hatiku....

Kesendirian ini kunikmati, kesendirian yang mencekam dalam..., inilah hidupku, sendiri selalu...
Tuhan.., hanya Tuhan yang akan membukakan aku jalan, entah kapan...
Tapi aku bergantung pada NYA, pada DIA yang menghidupkanku, yang juga akan mengambilku kembali....
Tak kusesalkan pernah ada cinta dihatiku untukmu, cinta adalah anugerah terindah dari NYA, meski sekejap, meski tak pernah tersentuh nyata karena cinta memang tak berbentuk dan tak jua beralasan....

Cinta suciku akan aku bawa hingga akhir nanti, cinta suciku tak ingin aku nodai, cinta suci ini akan abadi selamanya dilubuk hati....., dan ketika aku mati, cinta ini akan tetap hidup memayungi...
Malam kian beranjak, ceritapun hampir usai, karena pergantian tahun akan berputar...., aku menggelepar lapar...

Engkau hanyalah tinggal bayangan yang terus mengikuti langkahku, engkau hanyalah tinggal kenangan didalam sanubariku, engkau yang pernah singgah tak akan pernah kembali, karena engkau tak ada lagi untukku, tak ada.....
Aku gontai menuju mahligai...
Aku rapuh dan jatuh...
Aku lelah dan ingin memeluk cinta milikku sendiri...
Brsemedi disanubari....

Minggu, 30 Desember 2012

Pilu Menggunung

Sungguh tak kuasa aku menahan, rindu ini akan dirimu, tangis ini serasa mau meledak, betapa aku merindukanmu sangat. Rasa tak mampu berdusta, rasaku begitu dalam padamu.., Tuhan, berikan aku jalan keluar....
Derai ini jatuh satu satu, derai ini bagaikan gerimis yang tak henti, inikah cinta yang sesungguhnya ?, mengapa aku harus mencinta tanpa ada balasan, mengapa ??...
Malangnya nasibku, selalu saja bersimbah air mata, cinta tak pernah salah, namun kujatuh cinta bukan pada orang yang tepat, aku manusia biasa yang mencintai lalu membutuhkan balasan, aku bukan seperti mereka yang mampu mencinta tapi rela tak bersama, karena aku berbeda...., kuingin cintaku berbalas...
Dadaku sesak, jiwaku rapuh, bathinku tersiksa, Tuhan, salah apa aku ??. Setiap kali kuingat kisah ini, hatiku merintih, air mataku tak tertahankan, inilah keegoisanku... Suratan yang Engkau gariskan seakan tak adil, suratan hidupku penuh belenggu, mengapa Tuhan ??....
Andai saja aku tak pernah kenal dengannya, andai saja aku tak jatu cinta, andai saja..... Asa dan rasaku kian merapuh, jiwaku luluh, aku terjatuh, perih menggerogoti diri, adakah yang perduli..???.

Bergulung ombak di lautan, meninggalkan buih pada karang, meninggalkan basah pada pasir, meninggalkan aku sendiri dan terpaku...
Tidak..., aku tidak menyalahkanmu, biarkan salah dan derita ini hanya menjadi milikku, milikku sendiri...
Tuhan.., jika aku salah dalam mengharap keadilanMU, ampunkanlah aku, jika aku memang salah dalam menapaki hidup ini, bimbinglah, jangan biarkan aku sendirian bergelimang kesedihan, rengkuh aku Tuhan, sirami kasihMU untukku.., agar kutemukan damai dalam luka cinta....
Kembali kutengadahkan wajah, meminta padamu tuk luruskan hatiku, tuk bersihkan dari syahwa sangka, tuk mampu bersabar dalam dilema cinta, tuk temukan kembali cintaku yang suci agar dapat berlabuh pada insan yang Engkau pilih...
Pilu Menggunung ini biar terpatri pada kisah dihati, pada tangis jiwa yang tak bertepi...
Kusandarkan diri kehadiratMU illahi robbi....

Sabtu, 29 Desember 2012

Bahagiaku karenamu abang

Salam hangat dariku untukmu abang
betapa bahagianya aku adanya dirimu
disaat aku terhempas dari orang yang kucinta
engkau datang mendamaikan hatiku
bahkan dengan celotehmu engkau menghiburku
disinilah kurasakan kebesaran NYA, kasih sayang NYA
kepadaku selaku hamba NYA....


Celoteh pagi, dengan kukuruyuk ayam, burung berkicau, hatiku yang riang
kucoba telanjang kaki susuri bebatuan, agar kutemukan kebugaran melalui grafitasi bumi
selangkah dua langkah kumulai, kuhirup udara pagi, kutatap sarangenge yang mulai muncul
indahnya pagi abangku
sayangnya engkau masih terlelap di pulau sana
sayangnya engkau masih menikmati indahnya berbagi peluk dengan guling....

Ada keindahan menyeruak dihatiku abang
setelah abang jelaskan sebuah perjalanan
seperti biasa aku memang terlalu mengikuti perasaan
menganggap orang di dunia maya sama dengan di dunia nyata
hemmmm...
sekali lagi aku tergelincir dengan hatiku sendiri
dia yang kusayang ternyata lebih mempertahankan yang lain
sehingga aku terlempar....


Dari semua yang aku lakoni, meski pedih dan perih menggerogoti hati
lihatlah abang, aku masih tetap tersenyum, dan itu harus
karena kehidupanku lebih bermakna daripada luka cinta
karena kumemiliki cinta pada mereka bertiga juga pada abang yang selalu mengingatkanku
walau kupahami kehampaan, kehambaran menjalar dijiwaku
sebab bagiku cinta bagaikan bumbu pada sebuah masakan
jujur abang, kubutuh cinta pada lawan jenisku
karena cintalah yang membuatku ada di dunia
heheehehe makasih abang.....

Kehilanganmu

Gerimis datang, gerimis pada kelopak mataku
Perlahan isak tak tertahankan
Gemuruh dada kian bertalu
Bukan pada penyesalan yang terlahir
Lebih menitik beratkan pada pasrah
Inilah alur cerita
Keegoisan insan didunia...

Gerimis yang menelurkan miris pada hatiku yang menangis
Gerimis yang tak kuduga hanya sekedar salah langkah
Mengapa aku harus mencinta jika akhirnya terluka ?
Mengapa aku harus percaya padanya jika akhirnya aku sepak jua ?

Sungguh...
Sungguh pilu yang kurasakan
Getar samar sebuah harapan sirna seketika
Getar asmara yang lahir pudar dan menghambar
Kukehilanganmu.....

Tak ada lagi harapan pasti
Tak ada lagi cerita dan tawa
Tak ada lagi celoteh jenaka
Kan kukubur hingga akhir masa bersama banjirnya air mata

Kehilanganmu saat kumulai yakin akan dirimu
Kehilanganmu saat kumengerti kumembutuhkanmu
Kehilanganmu tak bisa kubendung
Kehilanganmu .....

Kutatap mega-mega
Kutatap senja
Kutatap wajahku sendiri

Kehilanganmu adalah takdirku....


JalanMU

Sesal itu tiada guna
Kehidupan yang Engkau berikan kepadaku, akan aku terima
Walau isinya penuh dengan luka-luka cinta
Jika tangisku adalah kehendakMU
Biarkan aku menangis sepanjang hidupku
Biarkan aku sendiri hingga akhir nanti
Biarkan....
Secuilpun aku tak ingin menyalahkan
Secuilpun aku tak inginkan kedustaan
Secuilpun aku tak berharap lebih
Kuhanya ingin damai dalam kasihMU
Kuhanya ingin berada dalam naunganMU
Selamanya....
Kutahu, perjalanan hidup ini telah Engkau gariskan
Kutahu, kehidupan tak akan selamanya menderita
Kutahu, Engkau akan menumpahkan segalanya pada hambaMU
Suka, duka, dan aneka yang ada di dunia
Rasaku akan aku kembalikan padaMU
Asaku akan kupersembahkan hanya untukMU
Pernik kehidupan hanyalah keindahan sementara
Sedang cintaMU abadi selamanya....
Tuhan, jangan pernah tinggalkan aku
Jangan pernah lepaskan aku dari rengkuhMU
Kuhanya ingin berada dalam naunganMU
KepadaMUlah kuserahkan jiwa dan raga...


Senin, 17 Desember 2012

" sesalku "

tabir itu terkuak sudah
jiwaku tak lagi ada
aku mati dengan jasad masih di dunia
aku mati ke dasar luka-luka cinta
tak ada lagi air mata
tak ada lagi cerita
tak ada lagi tanya
kutelan semua dalam diam
hampa...

semisal aku tak peka
semisal aku tak merasa
tak akan mungkin kurasakan luka
sesal kemudian tiada guna
sesalku berujung mati rasa

dan ketika rembulan malam datang
kutak mampu lagi menatapnya
dan ketika matahari bersinar
kutak akan bisa berjemur diri
karena kutelah mati suri....