Total Tayangan Halaman

Jumat, 18 Mei 2012

'tempatku mengadu'

Tuhan, dimana kan kuraih bahagia ?
dimana kan kudapati canda tawa ?
dimana kan kugali kedamaian ?
tunjukan padaku Tuhan agar dapat aku gapai....

Tuhan, dilinanganku
digelisahku
didiamku
kini hadir berbagai tanda tanya
'dimana keadilan-MU ?'...

saat kutatap ketiga buah hatiku
ketika mereka juga terdiam tanpa tanya
manakala kebisuan melanda kami berempat
bathinku menjerit
hatiku merintih pilu
pedihku meramu asaku.....

kegetiran hidup yang perekonomiannya dibawah nol
yang kehadirannya didunia ini tidak dipandang sebelah mata
yang dimasyarakat hanyalah sebagai sampah tak berharga
aku kecewa dengan ketidak mampuan diriku sendiri
untuk membahagiakan ketiga buah hatiku...

Tuhan, kemana lagi aku harus melangkah ?
kemana lagi aku harus meminta ?
kalau bukan pada-MU yang memberiku ruh dan kehidupan ini
Engkaulah tempat aku mengadu dari segala kesulitanku....



Kamis, 17 Mei 2012

"belengguku, maafkan aku anak-anakku"

serasa tak kuat
tanggung jawab yang aku pikul
beban begitu berat
maafkan aku anak-anakku...

serasa tak tahan
melihat kenyataan
ingin kuakhiri hidup ini
ingin kuberlari pergi
maafkan aku anak-anakku...

serasa ingin tenggelam ditengah lautan
agar tak terlihat siapa siapa
tapi aku tak berdaya untuk melangkah
kuhanya terdiam dengan beban menghujam
maafkan aku anak-anakku

hingga hari ini belum terselesaikan jua uang sekolahmu
perih dan pedih hati ini
basah sudah pipiku
ingin meronta tapi tak bisa
ingin meminta tapi pada siapa
ingin kutelanjangi diri ini dihadapan-MU
bersimpuh, mengadu, betapa aku tak mampu
maafkan aku anak-anakku...

celoteh pagi tak lagi terasa sejuk
semilir menerpa tak lagi kurasa
aku bagaikan mati rasa
terbujur kaku dan tak berdaya
maafkan aku anak-anakku...

Jumat, 04 Mei 2012

"sketsa duka"

memang salah jika kuingin kembali ke rahimmu
riak kehidupan yang tak bersahabat
tanggung jawab yang kian berat
kehidupan dan himpitan semakin rapat
sesakkan dada
menangis untuk apa
tertawapun tak bisa
tapi linangan tetap jua membasahi pipi
tak diminta datang sendiri
tak diharap datang menyeruak
hidupku penuh misteri....

gelombang semakin menghantam
anginpun semakin kencang
cinta tak jua bertahta
delima hadir sepanjang masa
jika aku katakan Engkau tak adil
betapa murtadnya diriku
jika kubilang aku ingin pulang kepangkuan-MU
bagaimana bisa kupertanggung jawabkan anak anakku
semakin dalam aku menyelam
semakin paham aku akan pemikiran
semakin sedih yang aku rasakan....

kini kunikmati saja hidup tanpa busana
kini kugeluti saja kesederhanaan yang ada
meski hanya sekali sehari menyuap nasi
meski hanya sekali setahun berganti baju
meski tak ada teman menyapa padaku
kureguk kehidupan ini atas izin-MU....