Total Tayangan Halaman

Sabtu, 10 Maret 2012

" Kemiskinan yang terabaikan "

Wahai hartawan, pakaianmu gemerlapan
rumahmu tinggi menjulang
roda empatmu tak cukup dihitung dengan jari tangan
pulaupun telah engkau bukukan atas namamu
tapi kami tak pernah engkau sentuh
menolehpun tak mau....



Wahai engkau yang bangsawan, istanamu megah dan mewah
pelataranmu melimpah ruah
abdimu selalu ngesod dibawah
kapan engkau akan berkunjug kesawah ?
belepotan dan kumuh pada nyata....


Pernahkah engkau tersenyum pada kaum jelata ?
pernahkah engkau bertegur sapa ?
jika menoleh saja engkau tak mau bagaimana bisa tersenyum ?
kalau melihat saja engkau jijik bagaimana engkau bisa merangkul ?
tahukah engkau dalam kesederhanaan kaum jelata masih bisa tersenyum ?, inilah bukti senyum kaum jelata....


Wahai engkau pejabat teras, jangan kunci diri dengan sekurity
bukalah diri untuk sedikit manusiawi
jangan karena dasi, mengikat leher hampir mati
tetaplah pegang peranan sebagai 'insan' yang duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi
berlakulah seperti padi, makin tua makin berisi tapi merunduk dengan gemulai

Kala pertama kita hadir ke dunia tak sehelai benangpun melekat
ingatlah akan itu, niscaya kaum jelata, kemiskinan, akan mampu engkau jamah
bukan malah diisolirkan atau dikebelakangkan
angkatlah jelata untuk bisa mensejajarkan diri menjadi manusia sejati
bukan lagi sampah pada Negeri sendiri.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar