Total Tayangan Halaman

Selasa, 22 Januari 2013

Apa dan Siapa

"Apa yang engkau inginkan dari kehidupan ini Ela ?, apa yang engkau kejar ?", pertanyaan itu bolak balik dihatiku.. Aku menghela nafas dalam-dalam, kupenjamkan mataku, seraya berdo'a : "Tuhan, bawa aku kedalam kebahagiaan yang Engkau punya, jangan biarkan aku mengerang sendirian..!!"... Bagaimanapun juga aku manusia biasa yang tak lepas dari salah dan dosa, aku memang bukan manusia benar tetapi setidaknya aku percaya ada nya diri MU yang telah menciptakan aku, yang akan membawaku kedalam bahagia yang Engkau sediakan.., Tuhan, tunjukan jalanku...

Kurasakan kegagalan demi kegagalan telah aku lakonkan, betapa berat merubahnya menjadi benar, tapi aku menginginkan kebenaran dalam langkahku Tuhan.., tetang siapa aku, apa sesungguhnya mauku, biarlah hanya Engkau yang tahu, persetan dengan kata orang, mereka tak tahu apa mauku...

Andai saja tak ada tanggung jawabku kepada ketiga buah hatiku, mungkin aku akan lebih suka jika aku Engkau ambil, sebab hidupku hanya melulu derita..., aku tersenyum padahal hatiku menangis, aku tertawa padahal hatiku teriris...

Kesederhanaan keseharian tanpa pasilitas yang memadai aku tetap menapaki kaki, gundahku kusembunyikan dihadapan anak-anakku, kepalaku hampir pecah tak kuperlihatkan, biarkan mereka menikmati kehidupan sebagaimana semestinya sebagai seorang anak lainnya, meski tanpa ayah...
Setiap kali permintaan-permintaan kecil yang mereka ajukan membuatku resah, "mampukah aku mengabulkannya ?".., selalu itu yang menjadi pertanyaan di benakku...


"Apa arti diriku ?, Siapa aku ?"....
Sosok perempuan rapuh, sosok peremuan yang haus akan kasih sayang, sosok perempuan yang seronok, dan itu mungkin yang ada dalam benak orang-orang, tapi itu nyata, itu nyata diriku...

Kerasnya kehidupan dengan beban yang kupikul, sehingga kutak bisa mengurus diriku sendiri, kutak mampu mereguk manisnya berkasih kasihan dengan lawan jenisku, sedangkan aku butuh, sedangkan aku layaknya peremuan lain yang normal... "masih adakah kesempatan itu untukku disisa hidupku ?".

Cerahnya mentari menghilang tertutup mendung mengangkang....

Sabtu, 19 Januari 2013

Balance

Engkau bisa mengusirku
Engkau bisa memintaku untuk tidak menghubungimu
Sedangkan engkau tahu aku begitu mencintaimu

Tiba-tiba aku tahu engkau mengikuti status-statusku di Facebook
Engkau tebarkan jempol pada photo-photoku
Bagaimana bisa engkau lakukan itu ?
Tak ingatkah engkau bahwa engkau telah melarangku untuk menghubungiku ?
Kenapa engkau yang telah dengan tega seperti itu masih menggangguku dengan jempol-jempolmu ?
Tak adil.... !!

Akhirnya akupun menginbokmu dan kukatakan "jangan sentuh kehidupanku meski di maya"
Syukurlah engkau melakukannya
Syukurlah akhirnya balance itu kudapati
Tak menyentuh kehidupanmu
Tak mengenalmu
Tak ada berita apaun tentangmu
Karena aku memang tak pernah lagi mau melihat profilemu
Hanya kemaren saat aku menginbok dirimu, itu kulakukan karena aku tak suka jempol-jempolmu

Insan itu sama, ingin dikasihi dan ingin dimengerti
Hati yang tersakiti perlu obat bukan malah makin ditambahi sakitnya
Caramu, perlakuanmu terhadapku itu menambah sakitku
Membuatku menangis tersedu, teringat akan luka cintaku darimu

Kini kumenari sendiri, merayakan kebebasan darimu
Lepas dari rasa yang menggigit sakit
Lepas dari jempol yang membuatku sesak
Sendiriku dalam sepi adalah inginku
Putusanmu telah membuatku belajar melupakan
Dan jempolmu tak lagi bertebaran
Impas, tuntas, tak ada ganjalan..., balance.., tak saling tahu...

luka dari mantan suami

Malam ini engkau menggangguku, dengan alasan anak anakmu... sudah kuberikan engkau nomor anakmu, tapi kenapa masih juga engkau menggangguku.... dasar memang laki-laki tak tahu malu !!!.
Sejak usia bungsuku 3 bulan, pernahkah engkau perduli akan kami ??? hingga saat ini saja engkau tak pernah, lalu kenapa engkau menuntutku untuk memahamimu ???, terlalu... !!!.

Seakan kehidupan ini sungguh tak adil terhadapku, selalu saja ada gangguan dari sang mantan yang tak punya tanggung jawab, yang tak pernah memberi nafkah, yang tak malu sebagai pria, yang tak malu juga selaku ayah terhadap anak anaknya..., hatiku terbakar....

Bagaimana bisa dia menyebutku KAMPANG ?, sementara dia yang KAMPANG..., kukatakan padanya ANJING... emosiku begitu tinggi, karena dihinanya diriku..., mengakui anak anaknya tapi tak pernah memberikan nafkah..., mengakui anaknya sementara tanggung jawabnya tak ada.., aku tak pernah melarang dia berhubungan dengan anak anak, tapi kenapa harus ke no hp ku terus ??? sudah aku berikan no hp si tengah masih saja dia menghubungiku, dasar memang tak tahu malu !!!...

Tuhan.... genggam jiwaku, sejukan hatiku, damaikan rasaku, dinginkan darahku..., ampunkan kesalahan kesalahanku Tuhan...


Ingin sekali aku menangis Tuhan, ingin sekali aku teriak...
Tapi aku tak bisa karena air mataku jatuh kedalam dada...
Berbalik tumpah kedalam jiwa, tak mampu aku mengeluarkannya karena deritaku begitu kuat...
Ajari aku untuk bersimpuh Tuhan, ajari akuuuu....

Andai saja dapat aku ulang kembali waktu, aku lebih memilih tak mengenalmu..
Andai saja dapat kukembalikan masa lalu, aku tak akan pernah mau menerimamu...
Andai aku tahu akhirnya seperti ini, aku tak pernah mau menjadi istrimu, aku menyesal !!
Sesal itu mengungkung jiwaku....
Ini adalah jeritanku yang pertama dan terakhir tentangmu, yang sudah lama kupendam...
Pergilah dari kehidupanku, pergilah "anjing budug"... !!!

Kamis, 17 Januari 2013

Hujan

Dingin mencekam
air mata langit jatuh tiada henti
gigil itu merambati diri
kugapai korek api kunyalakan rokok
kunikmati tuk hangatkan diri dengan secangkir kopi
pagi dengan rinai yang menyeringai...

Kokok ayampun seolah enggan berkumandang
sayapnya basah
sembunyilah mereka dibawah kaki-kaki meja
sambil kibaskan bulu-bulunya....

Berita banjir Ibu Kota cukup membuat dada meronta
mengapa ini selalu terjadi ?
seakan alam tak bersahabat lagi dan benci dengan penghuni bumi
alam bosan
alam menggelinjang
hujanpun berkepanjangan....

Kutarik nafasku
kucoba mengkaji diri
kupahami, hujan yang berkepanjangan bagaikan deritaku yang tak berkesudahan
kembali kuhisap rokokku
kuteguk kopiku yang sudah mulai hangat suam
tak kuhiraukan waktu yang terus bergeser dan menjadikannya siang
kumasih asik duduk berkaos kaki dan sendiri bergulung sepi....

Kunaikan kakiku di atas meja
mencoba tersenyum seadanya
menunggu hujan reda kupanjat doa
"Tuhan berikan aku indah pada waktunya"...

Hujan,
berhentilah sejenak
kuingin berlarian di pelataran
tuk temukan jilatan mentari pagi yang kuingini...




Senin, 14 Januari 2013

Hujan Membawa Hikmah

Lepas hujan bebatuan menjadi bersih tak berdebu
Dedaunanpun begitu segar
Dan aku...., aku nyaman menikmati suasana
Berburu indahnya pagi dengan embun yang masih ada
Tak ada yang lepas dari perhatianku
Juga kupu-kupu yang hinggap di bunga itu
Dia begitu menikmati
Dia memberikan getaran pada putik bunga
Dan aku...., timbulah cemburuku yang tak pernah disentuh.

Hanya dihamparan kecil halaman depan rumahku
Dengan pepohonan yang tak ada harganya jika dinilai rupiah
Tapi cukup membuatku bahagia
Dingin yang menusuk tak melunturkan inginku untuk berburu
Senyumku mengembang
Karena tanamanku segar dicumbui hujan
Anginpun menggoyangkan dedaunan
Indahnya pagi meski sendiri
Indahnya pagi walau matahari bersembunyi

Kembali kuberada diruangan setelah buruanku usai
Hujan bagiku membawa hikmah
Hujan penuh gairah dengan dingin yang menggoda
Hujan melahirkan kerinduan pada sang kekasih hati
Yang belum kumiliki
Kekasih khayalan dalam bayang semu
Akankah keindahan menjadikannya nyata ?
Hanya Engkau yang tahu dan aku pasrah


Minggu, 13 Januari 2013

Indah itu tak akan selamanya

Telah aku nikmati karunia MU ya Allah...
Bahkan mungkin berlebih,
Tetapi aku masih saja merasakan kekurangan,
Ampuni aku ya Allah....

Begitu banyak keindahan dan kenikmatan yang aku reguk,
Semua karena MU,
Kumiliki buah hati yang Engkau titipkan,
Mereka adalah karunia terindah dari MU,
Mereka adalah hartaku yang tiada ternilai,
Mereka adalah nafasku...



Dibalik himpitan kehidupan yang garang,
Selalu Engkau selipkan bahagia yang tak bisa diduga,
Seperti halnya pagi ini,
Wajah kedua putriku sungguh mempesona,
Memancarkan kebahagiaan meski dalam kesederhanaan,
Kebahagiaan mereka adalah harapanku,
Yang selalu kuminta dari MU...

Sendiri menapaki kaki untuk menghidupi bukanlah hal mudah,
Tapi aku masih bisa tersenyum bahkan tertawa,
Aku syukuri atas apa yang Engkau beri,
Aku nikmati apapun yang terjadi,
Perjalanan kehidupan ini aku pahami,
Bahwa derita itu tak akan selamanya,
Indah pun tak akan selamanya,
Sebab Engkau Sang Maha Bijak,
Engkau selalu memberikan yang tepat,
Bagi semua mkhluk yang ada dijagad.....



Malam ini sujud syahwi akan terjadi,
Pengabdian diri sebagai insani,
Cinta kasih akan aku dapati,
Terkadang perih dan mendidih,
Terkadang tenang mendamaikan,
Aku bersimpuh dihadapan MU,
Tuk raih bahagiaku bersama buah hatiku,
Jika Engkau mengizinkan,
Kirimkan seseorang untukku,
Untuk menjadi Imamku dan ayah dari ketiga putriku,
Disisa hidupku,
Kuingin dalam rengkuh MU dan dekapan kekasih hatiku....

Sabtu, 12 Januari 2013

Janjimu Palsu

Apa yang engkau lontarkan hanyalah isapan jempol belaka,
Apa yang engkau kemukakan juga tak bermakna,
Aku tidak menduga sebelumnya,
Bahwa akhirnya akan begini,
Tak habis pikir saja,
Orang sepertimu bisa tak menepati janji,
Tak ingin aku menyalahkanmu,
Kuhanya wondering,
Mengapa tak bisa berlaku sesuai ucap ?

Dibasah rambutku, kucoba bercermin, tersenyum..
Memang kutahu senyumku penuh dengan pilu..
Aku tak bisa menyalahkan rasaku yang tercurah untukmu..
Aku hanya menyesal mengapa kumengenalmu, itu saja..
Memang benar pepatah mengatakan "lidah tak bertulang"..
Begitu sarat akan makna dari sebuah pepatah itu..
Kutelan janji-janjimu, kubiarkan tenggelam..
Janjimu palsu membiusku,,



Sosok sepertimu tak pantas berdusta,
Sosok sepertimu layaknya penuh cinta,
Tapi ternyata dihatimu sendiri hampa, tiada cinta, musnah sudah,
Mungkin itu yang membuatku lepas dari peka jika perkara cinta,
Mungkin itu yang membuatmu tak pernah merasa sakit jika kehilangan,
Karena rasamu telah engkau habiskan untuknya.




Beginilah aku akhirnya, termenung dikubangan luka...
Menelan janji palsumu...

Malam Minggu

ini malam minggu sayang,
malam panjang buat yang pacaran,
aku jadi keringatan,
menahan keinginan.

ini malam yang sangat berarti sayang,
bagi mereka yang kasmaran,
bukan cuma milik bujangan,
tapi milik juga yang sendirian,
meskipun kepala ubanan.

kuinginkan malam nan syahdu sayang,
saling bertatapan,
menggenggam tangan,
lalu kuucapkan: "sayang, I love you so much"
inilah caraku mencintaimu sayang,
seadanya tanpa dilebihkan.

jikalau kelak aku telah tiada lagi sayang,
tak bisa lagi menggenggam tangan,
karena aku telah dikuburan,
ingatlah sayang,
pergunakan malam minggumu dengan tenang,
kan engkau temukan teman kencan yang baru,
dan engkaupun akan dengan mudah melupakanku sayang,
inilah kehidupan.

ini adalah malam minggu terakhir kita bercumbu,
sebab esok, tak akan ada lagi malam minggu buat kita,
aku mengikhlaskanmu, bukan hanya rela,
percuma,
percuma kubertahan selama ini,
akhirnya kuhanya tetap sendiri,
tanpamu,
tanpamu disisiku, selalu....
dan aku jenuh mendulang harap,
dan aku tersesat dengan hanya menanti kehadiranmu,
di malam-malam mingguku....

Cinta oh Cinta

Duhai pesona,
wajah manis tanpa dosa,
belia penuh dengan cinta,
saat yang paling menggembirakan ketika bisa menggendongmu,
bayi mungil, nan tampan rupawan,
indahnya karunia MU,
cinta oh cinta,
dari cintalah engkau ada di dunia,
bundamu juga ayahandamu, mereka sepupuhku.

Duhai engkau calon pemimpin rumah tangga,
banyak yang akan engkau lihat,
beribu perkara yang akan engkau temui,
bahkan dilema kehidupan terpampang didepan,
tetapi dengan dasar cinta engkau akan melaluinya dengan gembira.

Duhai cucuku, penerus Adam,
berbuatlah, lakukan apapun sesuai nuranimu, dengan mengedepankan kepentingan umum,
yang tidak melanggar norma-norma, adat istiadat juga Agama,
dengan mengikat diri pada aturan, niscaya engkau akan terjaga dari petaka,
pegang teguh segala sesuatu atas nama cinta,
cinta kasih orang tua, cinta terhadap sesama, cintamu kepada Allah SWT.,
dan cintailah kehidupanmu.

Semisal engkau temukan kerikil tajam dalam perjalanan hidup,
sabarlah, tawakallah, dan percayakan pada NYA,
karena sejatinya perjalanan kehidupan dengan segala problema yang ada,
merupakan motifasi diri untuk lebih gigih,
untuk lebih percaya diri mengarungi kehidupan ini.

Andai kelak aku telah tiada, dan engkau telah dewasa,
tersenyumlah, dan panjatkan do'a agar aku damai disisi NYA,
sebab hanya dengan do'a yang dibutuhkan ketika nyawa telah berpisah dari raga,
pahamilah, renungkanlah, semua yang hidup menuju kematian.

Pasrah

Ke Agungan MU sungguh luar biasa
dari hati yang papa
dari kehidupan yang hina
Engkau mengangkatnya menjadi mulia
tidak ada yang tidak jika Engkau berkehendak
kuasa MU tak terbantahkan....

Tuhan,
jejali aku dengan rahmat MU
jejali aku dengan kasih MU
karena aku haus akan bimbingan MU
karena aku lapar akan karunia MU
aku pasrah pada MU
sebab Engkaulah penciptaku....

Di sepertiga malam aku bersimpuh, menghadap kepada MU
saat itu deru nafas buah hatiku, nyata terdengar
jadikan mereka anak-anak yang berbakti pada orang tua
jadikan mereka anak-anak yang taat menjalankan perintah MU
jadikan mereka anak-anak yang meninggalkan segala larangan MU
berilah keridhoan pada langkah kami, Tuhanku....

Senja telah bergulung, senja rebah, datanglah gulita
malam tanpa ucap salam menggantikan siang tanpa bosan
Engkau berikan hal terindah bagi hamba MU
perputaran siang dan malam, rutinitas yang tak terelakkan....

Duhai Engkau Sang Pemilik hidupku
Duhai Engkau yang membolak balikkan hati
jangan pernah tinggalkan kami, aku dan anak-anakku
karena hidup dan matiku, kupasrahkan pada MU...

Jumat, 11 Januari 2013

Gairah Pagi

gelap telah pergi
datanglah mentari
saat itulah gairahku datang
ingin bercinta diantara hembusan sang bayu
menatri menjilati tubuhku perlahan
dalam telanjang
sang bayu membelai lembut
kala gairahku datang
tak ingin aku turun dari ranjang
kan kutuntaskan segala keinginan
hingga peluh berjatuh

kokok ayam itu
burung-burung yang berkicau
seakan mengerti
gairahku tengah mengangkangi
seakan mereka memberikan dukungan
akan gairahku yang tak berkesudahan
bahkan kokok ayam itu makin riuh
bersamaan dengan lenguhku yang bergemuruh

hemmm...
tak kuperdulikan meski telah terdengar suara knalpot yang lalu lalang
tak kuhiraukan bahwa dari celah jendela mentari telah tertawa
bahkan ketukan pintu keponakanku yang minta sangu
aku masih saja asik dengan gairah pagiku
masih saja asik dengan jilatan mentari dan belaian sang bayu

klimakspun kudapati
serasa menebar bunga melati
gairah pagi yang selalu datang dan pergi tanpa permisi
selalu, selamanya, sepanjang pagi...

kuturun dari ranjang
bersihkan badan
sejuk kudapatkan
tak kusesali apa yang terjadi
semua kutahu akan makna perputaran gravitasi
nurani tak akan lepas oleh birahi
jiwa selalu saja terintimidasi oleh nafsu
ragawi kan bergelut dengan persetubuhan
bahkan kata-kata mampu menghadirkan gairah
pada mereka yang bernyawa
gairah pagiku usailah sudah...

Percakapan Nurani

Bagaimana kabarmu kekasihku ?
Lama tak bercakap-cakap
Lama engkau menghilang tanpa jejak
Aku masih disini menantimu dengan setia

Bagaimana keadaanmu pujaan hatiku ?
Adakah engkau ingat diriku ?
Inilah nasibku 'cinta bertepuk sebelah tangan'
Bagai pungguk merindukan bulan

Habis berbatang-batang tanpa terasa
Engkaupun tak jua bersuara
Hanya jiwaku yang berkecamuk
Bertanya dan menjawab sendiri
Kukatakan ini Percakapan Nurani

Terkadang aku tak sanggup
Terkadang jiwaku merasa melayang
Seakan langkahku gontai
Lunglai


Salahkah bila aku mencinta ?
Salahkah bila akhirnya aku merasa kecewa ?
Salahkah ?

Setiap detik anganku kembara mengejar suara
Tetapi tak kudapati
Yang ada hanyalah fatamorgana
Kumenjadi gila karenanya
Kumenjadi oleng dibuatnya
Kumenjadi limbung tak tentu arah
Kuberdiri sesaat dan menenangkan hatiku
Menatap jauh kedepan
Tuk temukan keindahan rasa dalam jiwa


Sepenggal cerita tentang kita hanyalah angin lalu saja bagimu
Sepenggal cerita akan abadi berada dihati nuraniku
Sepenggal cerita tentang kita telah membuatku terluka


Kamis, 10 Januari 2013

Biarkan Segalanya Mengalir

Sejengkal saja tanah yang ada akan sangat bermanfaat
Oksigent yang dieluarkan tumbuhan pada siang hari akan sangat bermanfaat buat kita manusia
Hanya pada malam hari kita berebutan oksigent dengan tumbuhan
Betapa indahnya bagi mereka yang hidup di pedesaan, di pegunungan, yang tiada polusi kenalpot

Hening seperti ini, dengan semedi dan mencari jati diri
merupakan perwujudan adanya sebuah keyakinan
bahwa membersihkan diri perlu dan teramat penting
Aku merindukan keheningan dengan jiwa yang jernih
sosok diri yang lama kutinggalkan
sosok diri yang kutenggelamkan sendiri
menyatu dengan alam
beradaptasi dengan segala ciptaan MU

Saat ini kubiarkan diriku mengalir laksana air
mengikuti apa yang sedang terjadi dengan tidak meninggalkan jati diri
bahwa aku adalah milik MU
Suatu saat kelak ketika segala apa yang aku canangkan telah aku dapatkan
mendirikanmu buah hatiku dikakimu sendiri
akan aku bangun inginku yang telah lama bersemayam dihati
mengucilkan diri terbius sepi
hanya alam yang akan menjadi sahabat sejati

Biarkan segalanya mengalir laksana air
biarkan....
kesejukan jiwa akan engkau dapatkan
kedamaian hati akan engkau raih
tuliskan apa yang ingin engkau tulis
dengan menulis akan melonggarkan segala yang menghimpit didada dijiwa
bahkan di kepala
Esok ketika kesenyapan itu menjadi miliku
nikmatilah hari-harimu buah hatiku
tetap berdiri pada kaki sendiri
jangan seperti bunda yang mudah percaya pada kata-kata mereka

Soal Rasa

dimanapun aku berada
rasaku tetap sama
mencintaimu
dengan segenap jiwa
kalaupun engkau menolakku
aku yakin
ada cinta lain yang bisa memberiku keindahan rasa
soal rasa
tak akan pernah berubah
rasaku padamu
akan tetap ada
tersimpan disudut yang berbeda
tak akan bisa aku memaksa
tak akan mungkin engkaupun kupaksa
karena rasa tetaplah sama
pada hati yang berbeda
jika cinta akan mudah memaafkan
karena tak ada cintalah
maka maaf itu sulit bagimu

terseok memang langkahku
lumpuh seketika karena hilangnya cinta
tapi
tiada salah akan rasa cintaku
yang salah adalah kumenematkannya
padamu yang tak memiliki cinta lagi
malam ini
sama seperti malam-malam kemaren
hatiku gamang memikirkan
hatiku perih dan pedih
engkau tiada salah
hanya aku yang salah
rasakupun tak salah
sebab cinta adalah anugerah
kutundukan wajah
kuusap bulir yang mengalir
dengan hati merintih
kucoba kendalikan dengan menyebut nama MU Tuhanku

kutahu
jalan pasti ada diujung sana
pasti
Engkau akan menunjukkan jalanku
meski tanpa dia yang kucinta
karena pemberian MU jauh akan lebih indah
inilah rasaku
rasa yang tak bisa kupungkiri
setelah kehilanganmu
kuberjalan sendiri
bertemankan sepi
tapi hatiku tak merintih lagi
sebab indah NYA akan segera hadir lagi

Minggu, 06 Januari 2013

Sayatan Luka Cinta

Tak seberapa memang ucapmu
tetapi begitu dalam maknanya
"jangan hubungi aku lagi", begitu katamu...
Tahukah dirimu apa yang aku rasakan ?
perih itu menghujam
bagaimana tidak, aku yang menyayangimu sepenuh hati, telah engkau 'usir'
kubiarkan diriku terpuruk, kubiarkan kukekang rasaku
karena bagiku kebahagiaanmu lebih penting ketimbang inginku...
Hanya satu harapanku, semoga Tuhan memberikan jalan keluar bagiku
dilukaku ini, dideritaku, disayatan luka cinta
kuharapkan kan masih ada titik cerah
walau inginku bersamamu namun engkau menolaknya...



Kuakui, ada tetes deras mengalir dipipi
kusembunyikan agar tak terlihat
kutahan agar isak tak terdengar.....
Cinta..., cinta membuatku hampir gila
mengapa kumengenalmu dan akhirnya jatuh cinta ?
sedang kutahu dihatimu tak ada cinta
telah terkuras untuknya, untuk kekasih hatimu dulu...
Tuhan.., baluri sayatan luka cintaku dengan kasih MU
beri aku ketabahan, agar dapat kubangkit dari keterpurukan...



Di sisa hidupku ini, kuingin berarti, bagi diriku sendiri, maupun si buah hati
diperjalanan hidupku, sebenarnya ingin kunikmati dengan benang-benang cinta, yang bergelora
tetapi aku telah salah langkah, mencintai orang yang tak punya cinta lagi dihatinya
sayatan luka cinta ini, makin terasa, makin menyiksa, makin membuatku menderita.....
Senyumku hampa..., bertabur derita cinta....

Sabtu, 05 Januari 2013

Aku Rindu Dirimu

Engkau yang bertahta dihatiku
terus bertengger
layaknya ujung Monas yang tak pernah lepas.
Engkau yang masih kucinta
hingga detik ini
tak pernah mengeluarkan suara untuk menyapa.
Engkau yang kurindukan disepanjang hidupku
membingungkanku
lupakah engkau akan diriku ?
sedang rinduku padamu menggebu.

Cinta memang sungguh indah
sakitnyapun tiada habisnya
sayatan luka akan cepat sirna
bila engkau ada didepan mata
cinta akan mudah memaafkan
cinta akan cepat meluluh lantahkan
cinta dengan segalanya memang mengasikan
cintaku padamu utuh
aku rindu padamu kekasihku
kekasih yang telah melupakanku
malangnya nasibku bersimbah rindu.

Sembab dan Bengkak

Sepulang dari kebersamaan kita ambruk bunda menjadi berkepanjangan, bunda rebah sudah dua hari, bunda mengkonsumsi obat warung saja, tapi apa yang terjadi, mata dan pipi bunda sembab dan bengkak, entah pengaruh obat atau pengaruh tidur banyak...
Lihatlah bunda masih kurus disini, terlihat cekung, sangat cekung dan tirus, jauh berbeda dengan sekarang, perubahan yang drastis...
Hujan rintik-rintik masih saja sejak subuh tadi, membuat bunda enggan beranjak dari tempat tidur, terus memeluk guling dan berselimut..., dingin menusuk ke tulang sumsum, pagi berkabut...

Jatuhnya hujan mengingatkan dia yang pernah ada
dingin mencekam membangkitkan gairah bercinta
sepi menggigit menggelitik hati tuk mencubit
namun sayang
kutetap sendirian dan mengerang
pedih menggerogoti hati

garuk-garuk tak gatal itu yang aku lakukan
senyum-senyum sendirian meski sebal
gemericik dipelataran masih saja berisik
lapar mulai datang
kopi sudah mulai menagih
rokok sudah menggoda
akhirnya aku bangkit jua
turun dari pembaringan dan melemparkan guling serta selimut
turun dengan wajah tersungut

masih rebah kalian bertiga menikmati cartoon
masih enak nyaman kalian menikmati kebersamaan
kuhela nafasku seraya bergegas ke dapur dan menyalakan kompor

akhirnya kunikmati jua suasana pelataran
dengan kopi terhidang
dengan rokok menantang
tak kugubris sebab mataku dan bengkak pipiku
kunikmati dedaunan melambang
kunikmati suara angsa
kunikmati udara pagi
kunikmati sendiri....

Ambrukku

Sederhana memang yang terhidang, Pasundan Foods...
kuberupaya mewujudkan inginmu, walau jelang tahun baru telah menguras kantongku..., selapas itu masih berkeliaran kita dengan canda, laparpun menyerang kembali, bakso menjadi tujuan kalian..., aku tertawa dalam hati 'ah engkau nak...!'.., tapi tetap aku turuti.
Setiba di rumah akupun ambruk, bayangkan selama satu minggu tak sempat istirahat, terus bergantian aktifitas, sedang umurku tak lagi "pas". tak ada niatan untuk berkeluh kesah, melihatmu tersenyum membuatku bahagia, lelah adalah hal biasa, kunikmati saja.

Kebersamaan ini .., kesederhanaan ini.., senyum kalian... obat untukku.
Kalianlah hartaku yang sesungguhnya, tanpa kalian apalah arti diriku ?.
Kutelan semua pahit dengan satu keyakinan kan menjadi obat.
Kututupi pedihku agar kalian bahagia selalu.
Walau terkadang aku hilang kontrol.
Walau terkadang aku memuakkan buat kalian karena terlalu banyak larangan.
Semua itu bunda lakukan karena rasa sayang, yang mungkin berlebihan.

Jikalau bunda salah terhadap kalian, jangan pernah katakan bunda benar, katakanlah yang sesungguhnya, itu lebih baik daripada kalian berdusta.

Jika kukatakan padamu, buah hatiku..., betapa berat beban hidup ini, aku rasa itu tidak adil bagimu, karena ketika bunda seusiamu, bunda penuh dengan keceriaan, bunda penuh dengan kemanjaan, bunda bebas bagaikan seekor elang..., melihatmu...., ada rasa bersalah yang begitu dalam dihati bunda, kehancuran hubungan bunda dengan ayahandamu membuatmu 'terbeban', ketiban pulung..., jadi korban keegoisan orang tua, maafkan bunda nak...

Obat telah bunda minum, rebahpun tengah bunda lakukan, hanya lelap yang belum datang....
semogalah ambruknya bunda kali ini tak membuatmu susah hati, buah hatiku...




kumelamunkan kalian buah hatiku....

Kamis, 03 Januari 2013

Indahnya Cinta

Bunda, ayo dong jalan-jalan, kan hari ini bunda libur kerja, 'itu ucap si tengah'...
Kemana nak ?, memangnya mau apa sih ?.. 'tanyaku'
Makan diluaran bunda, sekalian belikan aku pernik lucu.., 'kata si tengah'
Oke, ayo kita pergi, ayo mandi, 'lanjutku'.
Aku paham apa yang mereka pikirkan, aku mengerti apa yang mereka mau, sementara di tahun baru ini sulung ada beberapa acara, bungsupun demikian, hanya si tengah yang tak ada, dia cuma saat malam tahun baru saja kumpul di rumah temannya dan bakar-bakaran bersama. Akhirnya akupun mengajak si tengah dan si bungsu makan diluaran, sebelum kami berangkat si tengah menghidupkan notebook, mau berpose dulu katanya, akupun menuruti apa maunya, dan ternyata gambar yang cukup indah, dengan cinta mereka..., Tuhan indahnya cinta ini.., cinta kasih anak pada bundanya yang renta.

Senyum yang manis si tengah, wajah nan sejuk si bungsu dan aku yang senang dengan polah putra putriku.
Kami bertiga saja, sebab si sulung dengan teman-teman kerjanya sedang ditraktir salah seorang Dokter tempat dia bekerja, mungkin ini juga yang memicu si tengah minta makan diluaran, hal yang ajar menurutku.

Bunda, terima kasih telah membelikan apa yang aku idam-idamkan, 'si tengah berkata setelah kubayar pernik pilihannya'.., dia pun mencium pipiku, ciuman yang tulus dari tengahku, aku bahagia, sungguh..

01 januari 2013 adalah moment yang tak mungkin kulupakan, indahnya cinta mereka kurasakan begitu tulus.., semoga akan aku temukan moment-moment seperti ini lagi, dikesederhanaan sikap dari mereka namun penuh kasih.
Indahnya cinta nan tulus dari mereka menimbullkan gagasan baru untukku, bahwa aku harus lebih gigih mencari rizki, agar terpenuhi apa yang mereka ingini, agar mereka tak menjerit hati.., nak, I love you so much...

04 Januari 2013 dihari ulang tahun Juwita Prahara putri tengahku, kutulis ini...

Kesederhanaanku

Pagi ini hujan meski tak lebat, hujan sejak subuh, hingga kutulis 'kesederhanaanku' ini. Memang tak bisa kupungkiri akan rasaku yang gundah karena hujan yang menjamah bumiku, sulungku harus kerja dan harus sudah sampai ditempat kerja pk 06.00, begitu banyak deraan rasa membuncah, kurasakan berat hidup ini, kurasakan galau hati ini, diusianya yang masih bau kencur sulungku sudah harus mencari nafkah, sudah harus memeras keringat untuk sejumlah uang, walau kupahami gajinya hanyalah senilai satu minggu penghasilanku, sedang dia memperolehnya untuk satu bulan.., ada keinginan aku memindahkannya jika kutinjau dari sisi materi, tetapi itu tak aku lakukan mengingat sulungku memang harus paham bahwa tak mudah mencari uang..., dan motivasiku membiarkan sulungku berada sikerjaan itu agar dia dapat belajar bagaimana memahmi teman kerja, memahami tanggung jawab, memahami makin dalam apa yang dia geluti.

Kesederhanaan materi dan kehidupan sehari-hari tak membuatku malu bergaul, tak membuatku sungkan bertutur, tak membuatku menahan diri untuk berceloteh, kubiarkan banyak orang mencemo'ohku, kubiarkan banyak orang menganggapku sombong, yang terpenting aku tak mengganggu mereka, yang terpenting aku bukan peminta-minta, kendati aku tahu terkadang aku butuh, namun bukan sebagai pengemis atau menjual diri, melainkan kuutarakan apa yang sebenar-benarnya terjadi. Ada beberapa gelintir orang beranganggapan aku perempuan murahan, perempuan yang menjajakan diri demi sesuap nasi, tak kuhiraukan apa kata mereka, toh mereka tak tahu secara nyata apa yang aku perjuangkan, toh mereka tak memahami betapa beratnya beban dibahu ini, mereka hanya bicara tanpa melihat fakta. Sepintas memang nampaknya aku tak bekerja karena keseharianku yang nyantai..., padahal ketika jam kerja itu ada dihadapanku, suara panggilanpun akan membuatku melakukan kesalahan, suara gaduhpun akan membuatku tak mampu menuntaskan pekerjaanku, karena pekerjaanku membutuhkan keheningan dan konsentrasi yang lebih. Kusyukuri diusiaku seperti ini aku masih diberikan kecepatan mengetik, kusyukuri direntanya aku masih bisa konsentrasi, kusyukuri dan banyaknya problema kumasih mampu berfikiran jernih, inilah karuniaMU yang indah sehingga kami berempat masih bisa bernafas dan tak kelaparan.

Hitam kulitku, hitam kukuku, kuharap tak sehitam kehidupanku.
Hujanpun telah reda, kunikmati kopi dan berbatang rokokku, kunikmati pagiku dengan tanggung jawab yang telah antri.

Jejak pagi mulai aku ikuti dan hari ini merupakan hari yang bersejarah untukku, untuk kami.... Semoga segalanya kan menjadi indah dan sesuai rencana, amin.

Lonely Night

Jikalau ada senyum mengembang dari sudut bibirku, itu karena ada engkau buah hatiku, namun jika malam datang dan aku sendirian didalam kamar, saat itulah kurasakan gelisah, gelisah tiada menentu, antara rindu bercumbu dan kebencian yang dalam....
Andai saja boleh aku memilih, aku ingin kembali ke masa kecilku, saat-saat indah ketika bersama ayah bundaku.., kubisa menumpahkan manjaku, kubisa merengekkan inginku, kubisa melampiaskan marahku dengan membanting pintu....

Malam ini terasa teramat sepi, sepi yang menusuk, sepi yang menyiksa, sepi yang menggila. Kesendirian yang mencekam dan menggeramkan, kurajut mimpi dalam terjaga, betapa menandakan aku telah gila, disendiriku, kubutuh hangatnya cengkrama, kubutuh manisnya bermanja, dan kubutuh amarah yang membuncah, laksana kehidupan lainnya....

Nak..., wajahmu, gayamu, senyummu, semangat hidupku..., seakan hidupku tiada guna bila tanpamu.., seakan tak ingin kulanjutkan kehidupan ini bila engkau tiada disisi, sepanjang hari kuhanya sendirian ketika rutinitasmu engkau lakukan, sepiku kan menghiasi diri...
Layaknya malam ini nak...., sepi itu datang, kutatap wajahmu satu persatu, sulung, tengah dan engkau bungsuku,  indahnya wajah-wajah kalian dalam lelap, tak terasa menetes air mata bunda..., tak bisa bunda bercerita, ingin rasanya bunda teriak, mengadu..., aahhh sepi menyiksa diri...

My Lonely Night selalu datang.....
Peluk bunda kala kalian terjaga nak, hanya itu pinta bunda, selamat mimpi indah anak-anakku....
Depok, 04 Januari 2013, pk. 01.10 Waktu Indonesia Bagian Barat.

Perlahan tapi pasti

Juwita Prahara, itu nama yang aku berikan padamu, walau Datukmu memberikannya Juwita Nanda Putri.., aku tak menggubris namamu, tapi dari apa yang aku berikan karena engkau begitu banyak punya cerita dari sejak dalam kandungan, engkau milikku, inilah egoku nak.....
Tak ada yang bisa menolak keputusanku, kendati aku tahu Datukmu keras kepala, tapi kepalaku lebih keras...
Saat engkau telah mampu menulis CERBUNG saja aku sudah senang, terlebih sekarang, engkau pandai mengatur warna dan gaya dalam gambar, bahkan engkau menyukai jurusanmu meramu obat dan memperaktekkannya secara tepat... Semogalah engkau akan menjadi apa yang engkau mau.....
Satu permintaanmu yang belum aku turuti, karena ketiadaan materi "DSLR Canon EOS 400D".., sabar yah nak....

Memang benar kita tak akan bisa menghentikan waktu, atau menarik mundur ulang waktu, namun setidaknya kita bisa menarik pelajaran dari semua itu. Tersenyumlah nak, Tuhan telah mengatur semua perjalanan hidup kita....
Sepenggal harap telah aku gantungkan dibahumu, sepenggal kisah telah aku titipkan kepadamu, sepenggal asa telah aku bagikan ke dirimu, engkau adalah bagian dari hidupku...
Senja telah datang, kumandang adzan ashar terdengar lantang, bangunlah dari tidur siangmu nak..., nimati hidangan yang telah bunda siapkan, esok adalah hari kelahiranmu dan usiamu genap 16 tahun..., hemmmmm.... usia yang cukup rawan bagi seorang gadis cantik dan manis sepertimu, bunda bergetar menghadapinya, karena bunda tahu itu tanggung jawab yang cukup besar untuk menjagamu...



Menyongsong ulang tahunmu 04 Januari 2013....
Love you... Juwita Prahara.....




Rabu, 02 Januari 2013

Jalanku sekaligus jalanmu

Kutermenung dikebisingan, kutemukan sebuah jawaban, setelah banyak kulihat orang lalu lalang.., kumencoba menggas angan, dan ternyata jalan penuh harapan...
Kubeli mesin jahit untuk kugunakan membuat gaun tidur sederhana bagi ibu-ibu baya usia, tercetus anganku setelah aku melihat putri tengahku pandai melukiskan sesuatu, dan jemarinya juga indah menari diatas keyboard dan menyusun kata-kata, lalu kukatakan padanya "nak, selagi engkau belajar sebagai asisten apoteker, tak ada salahnya engkau belajar menjahit".., awalnya dia enggan, namun akhirnya dia menerima dari apa yang aku paparkan dan contohkan...

Kesederhanaan itu tak akan membuat kita menjadi hina, kesederhanaan itu jauh lebih indah....
Jujur kukatakan padamu nak, aku teramat berharap engkau berkarya ketimbang engkau bekerja...
Tanganmu yang terampil mengambil gambar-gambar dan mengeditnya,
Tanganmu yang terampil menyusun kata-kata,
Sungguh aku suka, lalukan apa yang ada di dirimu dengan segenap hati,
Aku akan ada dan selalu ada dibelakangmu untuk menyokongmu...

Senyummu begitu indah tengahku
Senyummu memancarkan kesejukan
Senyummu menggetarkan hatiku
Teruslah tersenyum nak
Karena senyummu membahagiakanku
Ingatlah pesan bunda "lebih indah bersahaja"
Tak perlu mengejar mewah
Nikati saja yang ada didepan mata...

Inilah jalannya, jalanku sekaligus jalanmu jua
Semua sudah Sang Maha yang mengaturnya
Semua kehidupan ini telah digariskan
Kita tak perlu bagai pungguk merindukan bulan.....