Total Tayangan Halaman

Kamis, 07 Februari 2013

Tak Sanggup

Secuil harap telah aku gantungkan
dan aku menangis kini
aku tak bisa lagi mengedepankan inginku
aku merunduk
mengucurkan air mata
tak henti
dan terus membasahi bumi

Seberkas kasih telah aku terbangkan kejiwamu
tapi tak bisa berlabuh
karena engkau kunci hatimu
kutak sanggup
linangan menjadi teman

Sekelumit cerita hidupku telah tertera
telah pula kucerita
tapi apa ?
kuhanya terlihat hina
darimu yang kucinta

Segenggam rindu tak mampu kubendung
kumerindumu tanpa balas
membuatku lemas
menjadikanku kian rapuh
tertunduk malu

Tak lebih seonggok sampah
tak lebih hanya perempuan hina
dipandang sebelah mata
Tuhan....
dimana lagi harus aku cari
lentera hati yang menerangi
ku tak sanggup begini
tak sanggup.

Selasa, 22 Januari 2013

Apa dan Siapa

"Apa yang engkau inginkan dari kehidupan ini Ela ?, apa yang engkau kejar ?", pertanyaan itu bolak balik dihatiku.. Aku menghela nafas dalam-dalam, kupenjamkan mataku, seraya berdo'a : "Tuhan, bawa aku kedalam kebahagiaan yang Engkau punya, jangan biarkan aku mengerang sendirian..!!"... Bagaimanapun juga aku manusia biasa yang tak lepas dari salah dan dosa, aku memang bukan manusia benar tetapi setidaknya aku percaya ada nya diri MU yang telah menciptakan aku, yang akan membawaku kedalam bahagia yang Engkau sediakan.., Tuhan, tunjukan jalanku...

Kurasakan kegagalan demi kegagalan telah aku lakonkan, betapa berat merubahnya menjadi benar, tapi aku menginginkan kebenaran dalam langkahku Tuhan.., tetang siapa aku, apa sesungguhnya mauku, biarlah hanya Engkau yang tahu, persetan dengan kata orang, mereka tak tahu apa mauku...

Andai saja tak ada tanggung jawabku kepada ketiga buah hatiku, mungkin aku akan lebih suka jika aku Engkau ambil, sebab hidupku hanya melulu derita..., aku tersenyum padahal hatiku menangis, aku tertawa padahal hatiku teriris...

Kesederhanaan keseharian tanpa pasilitas yang memadai aku tetap menapaki kaki, gundahku kusembunyikan dihadapan anak-anakku, kepalaku hampir pecah tak kuperlihatkan, biarkan mereka menikmati kehidupan sebagaimana semestinya sebagai seorang anak lainnya, meski tanpa ayah...
Setiap kali permintaan-permintaan kecil yang mereka ajukan membuatku resah, "mampukah aku mengabulkannya ?".., selalu itu yang menjadi pertanyaan di benakku...


"Apa arti diriku ?, Siapa aku ?"....
Sosok perempuan rapuh, sosok peremuan yang haus akan kasih sayang, sosok perempuan yang seronok, dan itu mungkin yang ada dalam benak orang-orang, tapi itu nyata, itu nyata diriku...

Kerasnya kehidupan dengan beban yang kupikul, sehingga kutak bisa mengurus diriku sendiri, kutak mampu mereguk manisnya berkasih kasihan dengan lawan jenisku, sedangkan aku butuh, sedangkan aku layaknya peremuan lain yang normal... "masih adakah kesempatan itu untukku disisa hidupku ?".

Cerahnya mentari menghilang tertutup mendung mengangkang....

Sabtu, 19 Januari 2013

Balance

Engkau bisa mengusirku
Engkau bisa memintaku untuk tidak menghubungimu
Sedangkan engkau tahu aku begitu mencintaimu

Tiba-tiba aku tahu engkau mengikuti status-statusku di Facebook
Engkau tebarkan jempol pada photo-photoku
Bagaimana bisa engkau lakukan itu ?
Tak ingatkah engkau bahwa engkau telah melarangku untuk menghubungiku ?
Kenapa engkau yang telah dengan tega seperti itu masih menggangguku dengan jempol-jempolmu ?
Tak adil.... !!

Akhirnya akupun menginbokmu dan kukatakan "jangan sentuh kehidupanku meski di maya"
Syukurlah engkau melakukannya
Syukurlah akhirnya balance itu kudapati
Tak menyentuh kehidupanmu
Tak mengenalmu
Tak ada berita apaun tentangmu
Karena aku memang tak pernah lagi mau melihat profilemu
Hanya kemaren saat aku menginbok dirimu, itu kulakukan karena aku tak suka jempol-jempolmu

Insan itu sama, ingin dikasihi dan ingin dimengerti
Hati yang tersakiti perlu obat bukan malah makin ditambahi sakitnya
Caramu, perlakuanmu terhadapku itu menambah sakitku
Membuatku menangis tersedu, teringat akan luka cintaku darimu

Kini kumenari sendiri, merayakan kebebasan darimu
Lepas dari rasa yang menggigit sakit
Lepas dari jempol yang membuatku sesak
Sendiriku dalam sepi adalah inginku
Putusanmu telah membuatku belajar melupakan
Dan jempolmu tak lagi bertebaran
Impas, tuntas, tak ada ganjalan..., balance.., tak saling tahu...