Total Tayangan Halaman

Selasa, 27 Maret 2012

" Irama Hati "

terdengar memilukan
namun tetap kudendangkan
menyayat sukma
buncahkan rasa
jelaga tawa sirna sudah
himpitan didada berkarat
elegy pagi mulai sunyi
perih dan pedih merajah diri


pada gesekan pertama tak mengapa
kedua, mengalirlah air mata
ketiga, derai tiada henti
seakan raga ini mati berdiri
hadir bayang berbentuk abstrak
diangkasa sana seiring awan berlarian
bercanda bersama sang bayu

musik itu masih mengalun perlahan
menemani kesendirianku disini
masih dalam derai
kusembunyikan wajahku
dari anak anakku
karena aku harus tetap tegar dihadapan mereka
meski rapuh yang ada

seakan ingin menjerit sekuat-kuatnya
agar lepas yang mengganjal
kumainkan kembali gesekan itu
dengan lebih kencang untuk menandingi jeritan hatiku
agar jeritku tiada terdengar oleh siapapun
biar hanya aku dan Tuhanku yang tahu

senja telah pergi berganti malam
irama hatiku meremang
atau mungkin makin kelam....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar