Total Tayangan Halaman

Selasa, 06 Maret 2012

" Kuingin Membayi "

Senja bergulung,
terus begitu hingga tak terhitung waktu,
keriput memnuhi tubuhku,
gempal tak lagi menjadi pipiku,
raga ini sudah mulai layu,
ingin kembali pada pangkuan Ibu,
membayi.....

Tak terasa air mata menetes dipipiku,
mengalir begitu banyak tanpa sengaja,
bulir putih ini membasahi gaunku,
entah apa yang terjadi denganku,
nyatanya kutak mampu membendung tangisku,
dosakah yang tengah kuratapi ?,
deritakah yang tak kunjung pergi ?,
atau ini merupakan air mata bahagia karena tersadar diri ?......

Bulir embun masih ada pada tiap daun,
udara pagi lembut menyapa,
rahim bumi tenang tanpa keluhan,
laharnya tenang tak berulang,
dan matahari telah mulai merambat meninggi secara perlahan namun pasti,
alam semesta melakukan rutinitasnya,
tak terpancar keluhan,
tak terlihat kepedihan....

Bercermin pada diri,
rasa bersalah itu datang,
keluhan yang selalu kulontarkan seharusnya tak patut aku lakukan,
terbayang akan orang tua yang mengurusku,
mulai dari mengandung hingga rentaku datang,
andai saja bisa kuputar waktu, jujur kuingin terus berada dalam pelukmu Ibu,
hangat, penuh kasih dan perlu ada sakit hati,
oohh Ibu..., maafkan anakmu ini dan iklaskan anakmu dalam melanjutkan sisa kehidupan.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar