Total Tayangan Halaman

Sabtu, 24 Maret 2012

" menunggumu "

bara didada meletup sudah
percikannya bertebaran pada dinding waktu
tergeletak
darah panas membara
ranum bunga memerah warna
putik baru menyeruak
oh indahnya semilir menerpa


waktu terus bergeser
percakapan kian menepi
gerilya dimulai sendiri
hadirmu kunanti
wahai sang mentari penjilat muka bumi
merambat perlahan dari ufuk timur
perlahan namun pasti hingga pada puncak
kemudian kembali mereda
hingga kebarat

serpihan bara yang membuncah
membuatku tiada daya
tergoler saja
menunggu datangmu
masih dan terus begitu
karena hasratku hanya untukmu
kekasihku...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar