Total Tayangan Halaman

Kamis, 29 Maret 2012

" sanggupkah "

hamparan danau disisi pegunungan
kukayuh dayung menujumu, kekasihku...
kugunakan segenap tenagaku dan yakinku
tuk melabuhkan inginku dan inginmu
sendiri dalam sepi kucoba menggapai mimpi
tak perduli menghabiskan energy
cinta kasihku telah engkau curi
perhatianku telah engkau miliki
kini kumenjadi sulit mengendalikan diri...

selaksa harap telah aku gantungkan padamu
sejuta mimpi kucoba ukir untuk bisa bersamamu
bahkan beribu ucap cinta tak henti kulontarkan
kumembutuhkanmu hingga hilang akalku
kekasihku..., jika saatnya nanti aku ada didekatmu
tak ingin engkau pergi lagi
jadilah pelabuhan terakhirku tuk berbagi...

perjalananku masih panjang tuk ada didekatmu
do'a kan aku agar selamat sampai tujuan
karena Kasih Tuhan itu yang aku utamakan
kuingin berada dalam sebuah ikatan yang diridhoiNYA
tanpa kepalsuan
tanpa rayuan
yang utama adalah saling membutuhkan
saling mengisi dan saling memberi
sanggupkah aku menggapai mimpi ini ???

butiran kristal dari kelopak mataku berjatuhan
aku takut bila DIA tak menghendaki.....
oooohh malam.., selimuti aku dengan kelammu...

Rabu, 28 Maret 2012

" Bisikan Malam "

sunyi merayapi hati, perlahan tapi pasti
gelisah merajah jiwa, ingin bercinta tapi tak bisa
kuremas bantal ini hingga pegal jemariku
kugigit ujung selimut sampai gemeretak gigiku
keinginan yang tak kesampaian
membelitku hingga ke sumsum
darah mudaku terbakar sudah


bagai tertikam hunusan pedang dada ini
lunglai tak berdaya menahan rasa
gemuruh dada memicu selera
melumat, menggeliat, lalu kembali sekarat
menggelepar tak tentu arah
menjerit tiada suara
dada penuh dengan tekanan hawa

hanya semilir yang mampu menenangkan gejolakku
lembutnya menyentuhku
sejukkan jiwaku
kupejamkan mata sambil nikmati sisa sisa pacuan kuda
mereda...
sengal terhempas sudah
kuseka lelehan kental terkena bantal
anyir menyeruak....

wahai malam, terima kasih bisik manjamu
lepaskan aku pada kejalangan handal
walau akhirnya gontai

wahai kelam, hadirmu mendamaikan
akan jiwaku yang mengerang lapar
hingga akhirnya mataku tak lagi nanar....




Selasa, 27 Maret 2012

" Aku dan Buah Hatiku "

Seminggu yang lalu kudengar, engkau akan menikah
engkau pamit pada buah hatiku
tak ada peduli kami akan itu
karena engkau pun tak pernah perduli susahnya hidup ini
engkau persunting perempuan beranak tiga
syukurlah Tuhan memang tidak tidur
tak engkau nafkahkan kami
sebaliknya engkau akan menafkahkan istri baru dan ketiga anak barumu
biarlah kami begini tak kusesali...


Sulung, tengah, aku dan bungsu mendo'akanmu agar engkau bahagia bersama mereka
dua belas tahun sudah kami berempat bersama dalam suka dan duka
kami tetap sehat, kami tetap makan, kami masih bisa beli pakaian
walau dalam bilangan 'sederhana'
walau mungkin hanya mengecap pendidikan sebatas SLTA
tapi bagi kami sudah cukup karena belajar pada lingkungan juga tak ada salahnya...

rytmik melodi kehidupan
jelaga dunia mewarna
bias pelangi memantul pada pualam
bintang bertebaran kala malam
sejuk pepohonan dan semilir angin menyenangkan
masih mampu kami reguk dengan syukur padaNYA

cinta bermakna indah bagi keluarga
kasih terpatri disudut hati
bening menghiasi diri
pada mata-mata redup tak hanyut
pada tulang muda berjiwa perkasa
bongkahan rasa membaur sejukkan dada
sadarku bawa berkah atas  aku dan buah hatiku...

" Bersama Sulung, Dua ponakan dan Aku "

indahnya...
saat berada dikediaman ibundaku
keceriaan terpancar dikesederhanaan
ingin sekali tetap dirasa itu
disuasana bahagi
dikebersamaan yang memikat
relungku bertabur bunga-bunga indah mewarna


tatkala rasa saling memiliki
rasa ingin memberi
rasa saling membutuhkan
penuh dengan kasih dan sayang
selamanya kan indah dalam kebersamaan

tersingkirkan sejenak kerapuhan diri
menyeruak tekad tuk membangun tegarnya hati
menepi pada kebijakan
menyongsong hari depan
bersama tuk gapai bahagia

kerikil tajam penghalang perjalanan tersingkirkan
benang kusut dan kabut tersibak sudah
beningnya air pegunungan sejukkan pandangan
segarnya udara pagi menghantarkan hangatnya mentari
sapu bersih debu-debu dihati
tuk bertasbih padaMU Illahi Robbii...

bersatu kita teguh bercerai kita runtuh, semboyan membangkitkan semangat jiwa

" Cinta Bikin Pusing Kepala "

tak bisa dipisahkan antara rasa dan logika
keduanya saling berkaitan
pusingku juga senyumku
merupakan tumpahan rasa dan logika yang berkecamuk
merasuk dari berbagai penjuru
atas bawah depan belakang
berseliwiran


kuingin jatuh cinta
melabuhkan rasa, hasrat, keinginan-keinginan yang melekat
pada dinding hati juga nafsu birahi
karena insan biasa meliputi raga dan jiwa
ragaku yang lapar akan sentuhan
jiwaku yang meradang akan kasih dan sayang
bergayut, menyulut
membias disegenap sudut

dengan cinta tentu ada cemburu
menyiksa jiwa tapi indah
karena sakitnya cinta menusuk nusuk ke dasar hati
dan menjadikannya menikmati atas apa yang ada
duka cinta akan berharga
karena dengan duka cinta, kita akan tahu betapa penting keberadaannya disisi

kuingin berbagi
kuingin berkasih
dijilatan mentari dan embun pagi
disenja hari dan malam hari
tanpa henti sampai akhir nanti

inilah rasa yang ada dihatiku
meski cinta bikin pusing kepala
namun indahnya bagai berada di Nirwana
" Irama Hati "

terdengar memilukan
namun tetap kudendangkan
menyayat sukma
buncahkan rasa
jelaga tawa sirna sudah
himpitan didada berkarat
elegy pagi mulai sunyi
perih dan pedih merajah diri


pada gesekan pertama tak mengapa
kedua, mengalirlah air mata
ketiga, derai tiada henti
seakan raga ini mati berdiri
hadir bayang berbentuk abstrak
diangkasa sana seiring awan berlarian
bercanda bersama sang bayu

musik itu masih mengalun perlahan
menemani kesendirianku disini
masih dalam derai
kusembunyikan wajahku
dari anak anakku
karena aku harus tetap tegar dihadapan mereka
meski rapuh yang ada

seakan ingin menjerit sekuat-kuatnya
agar lepas yang mengganjal
kumainkan kembali gesekan itu
dengan lebih kencang untuk menandingi jeritan hatiku
agar jeritku tiada terdengar oleh siapapun
biar hanya aku dan Tuhanku yang tahu

senja telah pergi berganti malam
irama hatiku meremang
atau mungkin makin kelam....
" sapu lidi "

pembersih kasur aku butuhkan
tak mampu membeli vaccum cleaner
kuhanya memanfaatkan apa yang ada dihadapanku
berarak daun kelapa kujadikan sapu lidi
sebagai alat pembersih
pada karpet, tikar juga bantal
beginilah nasib orang kampung yang penuh dengan kemelaratan...

dengan hanya uang sepuluh ribu saja sebetulnya sudah dapat tiga sapu lidi
tapi aku tak membeli, sementara untuk satu sapu lidi saja kubutuh waktu dua jam menyelesaikannya
kenyataan yang harus aku reguk, kenyataan yang harus aku terima dengan lapang dada
karena aku tahu perjalanan hidupku telah Engkau yang mengatur
kesederhanaan diriku tak lepas dengan adanya buah hatiku
kubayangkan akan mereka yang mungkin merasa hina dihadapan teman teman
kubayangkan betapa ini begitu sulit bagi mereka sementara teman-temannya anak orang berada....

Tuhan,,,, jangan biarkan hati kami menjadi kufur, sirami hati kami dengan syukur
sebuah sapu lidi sangat berarti buat kami Tuhanku
karena sapu lidi juga bisa dijadikan sebagai cerminan
dimana kebersamaan dalam suatu kumpulan, dalam genggaman mampu membersihkan debu debu
mampu mengumpulkan sampah-sampah berserakan
yang akhirnya tercipta lingkungan bersih tertata rapi....

satu kelebihan sapu lidi yang dibuat sendiri 'tak mudah patah' karena terbuat dari pelepah yang muda
pelepah yang mungkin sebagian orang menganggapnya sampah
pelepah yang barang kali terlalu kecil dan tak berarti, namun tidak bagiku....

wahai pohon kelapaku, terima kasih atas kesejukan yang telah engkau hadirkan dihalaman rumahku
terima kasih pula atas kesetiaanmu dan keikhlasanmu kutebang tiga batangmu tuk kujadikan sapu lidi
semua yang ada karena karuniaMU...." Alhamdulillah "......

Minggu, 25 Maret 2012

" Juwitaku "

hari ini awal ujianmu
jika nilaimu baik maka engkau akan melangkah lebih
high school akan menjadi tujuanmu bukan ?
ketahulah juwitaku, do'aku menyertai gerakmu
jangan patah semangat
yakinkan diri engkau akan melanjutkan lebih
meski langkah terseok
minimal SLTA akan engkau kecap
hanya itu janji bunda tak lebih
namun rizki terkadang datang tak terduga
siapa tahu engkau mampu menembus cakrawala
kejarlah mimpimu karena langkahmu masih panjang...

juwitaku..
tak ada yang bisa kita banggakan dari sisi materi memang
tapi tak perlu juga engkau mengeluh
ada cinta bunda yang tak pernah redup
menemani tiap langkahmu, selalu...

ketika engkau mendapat cemo'oh dari orang lain
manakala penghinaan engkau temui
usah engkau marah
tetaplah tersenyum
karena senyummu kan membahagiakan hatimu
senyummu adalah obat buat dirimu sendiri juga bahagia buat bunda...

selaksa peristiwa yang terjadi diluar harap, telanlah...
biarkan terkubur seiring waktu
biarkan segalanya terjadi atas izinNYA
kita hanya hambaNYA yang pasrah atas takdir yang harus kita terima
kebersamaan dalam kelaurga tanpa kasih sayang seorang ayah
tanpa bantuan materi darinya
jadi wajarlah jika kehidupan kita sederhana
karena bunda perempuan lemah...

" berjuanglah sayangku, langkahmu masih panjang..."

" Sulungku "

usah menjerit
usah jua sesali diri
kemampuan bunda tak ada
untuk menghantarmu pada bangku kuliah
sabarlah
mungkin ini sudah suratan kita
hidup tanpa bisa menikmati bangku sekolah
asalkan engkau sudah bisa baca  tulis
buat bunda itu sudah cukup
jangan pernah iri pada mereka yang beruang
biarlah kita begini
yang terpenting kita punya kasih sayang....

rasa berdosa dihati bunda memang ada
tapi inilah nasib sesungguhnya
hidupmu tanpa campur tangan seorang ayah
jangan mencacinya
biarkan dia menikmati kemerdekaan dengan melepas tanggung jawab
yakinlah Allah tak pernah tidur
selalu memberi rizki pada umatNYA...

sembunyikan tangismu sulungku
sembunyikan pedih hatimu
tetaplah tersenyum meski engkau tak sama seperti anak-anak yang lain
cinta kasih bunda yang akan memelukmu erat
teruslah melangkah meski berat
teruslah berjuang demi melangsungkan kehidupan
belajarlah dari lingkungan
mengamati dan memahami
itu saja sudah cukup
sehingga engkau memiliki toleransi tinggi pada sesama...

" I Love You.., and Forgive Me..., can't send you to the college "
" Ku ingin mencintaimu "

setulusnya kukatan
tak ada dusta
engkau mengerat hatiku
engkau mengguncangkan jiwaku
engkau selalu hadir dikelopak mataku
hingga aku tak mampu memikirkan diriku
hingga aku terlena dalam lamunan senja


setulusnya kukatan
kuingin mencintaimu
dengan segenap jiwaku
dengan segenap cinta tulusku padamu
melayang anganku melayang
tinggi ke awan
terbang jiwaku terbang
jauh keangkasa

aetulusnya kukatakan
bunga ini untukmu
ingin kuberikan
ingin kupersembahkan
perwujudan kasihku
perwujudan sayangku
perwujudan jati diriku yang kuserahkan padamu

setulusnya kukatakan
aku tidak sedang membual
karena kuinginkan cinta yang sakral
untukmu seumur hidupku.....

Sabtu, 24 Maret 2012

" kemarin "

masih penuh canda tawa
masih dengan cengkrama cinta
denting kerinduan masih terbungkus rapi
untukmu kekasihku
tapi itu bukan hari ini
malam tadi ada pertengkaran hebat kita
dan akhirnya aku mengalah
pergi darimu untuk selama-lamanya...

diusiaku yang sudah tak muda lagi
sebetulnya hanya butuh kasih sayang
buka gemerlapnya Mega Politan
sudah muak aku dengan glamour kehidupan
masa muda telah kulewati dengan berbagai cerita
kini kubutuh belai manja saja
darimu kekasihku
tapi semua tak mungkin terjadi lagi
kemarin terputus sudah jalinan kasih nan manja
semua salahku 'sang pencemburu'...

tak perlu aku sesalkan
pohon mati kan tumbuh tunas yang baru
ilalang saja tanpa ditanam masih tumbuh berkeliaran
bagaimana dengan cintaku yang selalu kutumbuh kembangkan
pastinya tak akan punah selagi hayat dikandung badan
kemarin adalah tutup buku lembaran kita
kendati kutahu kusungguh butuh dirimu
wahai engkau lelakiku...



" menunggumu "

bara didada meletup sudah
percikannya bertebaran pada dinding waktu
tergeletak
darah panas membara
ranum bunga memerah warna
putik baru menyeruak
oh indahnya semilir menerpa


waktu terus bergeser
percakapan kian menepi
gerilya dimulai sendiri
hadirmu kunanti
wahai sang mentari penjilat muka bumi
merambat perlahan dari ufuk timur
perlahan namun pasti hingga pada puncak
kemudian kembali mereda
hingga kebarat

serpihan bara yang membuncah
membuatku tiada daya
tergoler saja
menunggu datangmu
masih dan terus begitu
karena hasratku hanya untukmu
kekasihku...


Rabu, 21 Maret 2012

" Bilakah "
gaun putih
senyum manis tergambar
disudut keremangan malam
menantimu ....
usai sudah pesta sakral itu
aku tersipu
debaran tiada menentu
bilakah ini terjadi kekasihku ?
menanti diujung sepiku
tentangmu yang kurindu...



malampun merambat
gelap mngusap
pada mega-mega senyap
deru sang bayu menyapaku
buliran bening menetes
adakah cinta berkabung selalu ?
terhimpit pada situasi dan kondisi
pada dinding hati nan sunyi
pada cinta yang samar menghampiri
dunia jangan engkau kadikan aku anak tiri

meragam cerita cinta
pesonanya menusuk jiwa
bibir bergetar mata nanar
hati gundah berselimut resah
wahai sang bayu
wahai sang malam
peluk aku dalam iramamu

sejenak kulamunkan gaun kesayangan
putih lambang cinta suci
sahaja dalam pandangan mata
merenda akan cerita asmara
bingkainya membawa berkah....

Selasa, 20 Maret 2012

"penantian panjang"
dibalik jendela
cerita telah ada
jerit mengiris
laksana luka terkena jeruk iris
pedih tiada terperih
gentayangan bayang sebuah penantian
tak kunjung padam
serambut membarut kusut
tersenyum meski bilur hampa menjenggala

ruang-ruang sepi tak lagi mengilhami
serpihan asa mewarnai jiwa
lelah tak berdaya
derit pintu tak lagi mengganggu
karena lamunanku mengembara ke angkasa
sosok sang pria menggoda
kelembutan yang memikat
akupun terjerat

terkurung aku disini disisi penantian panjang
menerpa angin perlahan
kubiarkan kerjaanku terbengkalai
hanya tuk menikmati lamunan
kesendirian dibibir jendela
harap-harap cemas melanda

jangan salahkan aku
jangan pula menyesali diri
bila akhirnya aku tiada lagi
tenggelam dalam pelukkanNYA....


" Untukmu L.Rolle "

Selamat jelang malam, kuucapkan padamu...
jelang malam ini aku mengingatmu...
maafkan aku yang telah menyakitimu...
maafkan atas semua salah dan dosaku padamu...
kelakuanku memang tak layak engkau maafkan...
kesalahan yang begitu dalam...
atas penghianatan cinta yang pernah ada...

" bersamamu "
pedih...
perih yang menggerogoti hati
sendiri dalam sepi
senja biaskan harap
hadirmu disisiku
lelah...
penantian yang tak kunjung tiba
mungkin sia sia
dan membuatku gila
hilang arah
jeratkan duka dalam dada



keindahan tiada lagi
tenggelam pada malam sunyi
menepi ke sudut hati
luapkan emosi diri
jeritpun tiada terdengar lagi
merasuk kedalam sanubari

guratan luka merajah jiwa
tergolek lemah tanpa daya
kepeda siapa aku harus bertanya
tentangmu yang tak kunjung ada disisiku
kuingin bersamamu, sungguh....

kenapa engkau menghilang ?
saat cintaku telah bertandang
dihatiku, disanubariku
dinding hatiku merapuh
jelaga sunyi menjadi khiasan diriku

akankah keinginan bersama dapat terwujud ?
hapus air mataku
hapus lukaku
hapus....., karena keinginan bersamamu, menggebu....

Minggu, 18 Maret 2012

"gerimis yang miris"
Pesona pagi begitu syahdu menyapaku
terbuai oleh sang bayu
darahku berdesir
ada keinginan bergelayut tersulut
kabus tipis mencium pipiku
semilir membelai kulitku
gerimis hadirkan indah khayalku
detak jantungku melaju
tembang kerinduan mengalun merdu ditelingaku
namun kebisuan mencekam rasaku
tanpamu disisiku.


Masih dibalik selimut kumanjakan diriku
sebentar kududuk melihat-lihat keindahan gambar
sosok indah menggetarkan
terpaku menatap bola mata nan sendu
terkesima pada bibir tipis menggoda
aahhh melayang anganku melayang jauh
tentangmu.

Kuambil slyer untuk tutupi tubuhku
sang bayu masih saja menggodaku
mentari pagi engga mencubuku
enggan menjilati kulitku
hanya gerimis yang datang dan membuat hatiku miris
mengenang abang berkumis.

Secangkir kopi menemaniku dengan berbatang rokok kesayangan
untuk membunuh sepi melintasi hari
untuk membangkitkan semangat akan panjangnya waktu sendiri
tanpamu dalam dekapku
tanpamu bisikkan kata sayang
tanpamu memagut kasih mesra dalam cengkrama
buai indah diantara kisah asmara.


Kamis, 15 Maret 2012

" Surat cintaku "

Kutulis surat cintaku untukmu
bertemankan jingga merona
kugoreskan rasa rindu pada tinta biru
bentangan jarak ini membuatku tertunduk lesu
kuingin mendekapmu namun engkau jauh
kuingin bercerita namun engkau tak ada
rindu didadaku bagai memenjarakanku
rindu yang bertalu degupkan dadaku kian kencang....

Sayang, apa yang harus aku katakan ?
jemari ini menari saja mengikuti irama hati
kertas putih ini mungkin merasa diperkosa
karena jemariku menari dengan garang
tuk tuturkan kerinduan.....

Rabu, 14 Maret 2012

" Senyum dibalik galauku "

Elegy pagi menyapaku
masih dalam resah karena himpitan kemiskinan
masih dalam gundah karena hatiku gersang
tanpa cinta darimu wahai lelakiku

Kuhisap sebatang rokokku
kuhembuskan perlahan
jantungku berdebar tak menentu demi menatap anak anakku
dalam hati bertanya: 'akan makan apa kita hari ini ?'
sementara tak ada apapun dalam lemari

Pedih menyeruak seketika
kemiskinan benar-benar merajah
aku pun tak berdaya
tak pantas aku mengeluh dihadapanMU
tak layak aku meminta-minta
tapi aku pun tak tahu harus bagaimana
dilematis yang mengiris

Wahai sang mentari yang hadir di pagi hari
cemeti diriku untuk tetap terbakar berusaha
cemeti diriku agar tak jatuh pada kenistaan
cemeti diriku agar kumampu memikul tanggung jawabku
pada mereka buah hatiku
pada mereka yang membutuhkanku
pada mereka yang masih layak menuntut ilmu

Wahai sang malam selimuti aku dalam kesendirianku
agar kutemukan damai dalam kesengsaraan materi
agar aku tetap tersenyum kala bangun pagi
kendati dada ini bagai gemuruh ombak lautan
bingar dengan deru ombak yang bergulung.....
" Bias Cnta "

Suaramu menggetarkan hatiku
merambati sendiku
nadiku berdetak hebat
seakan kehidupan baru telah datang
menghampiriku
memeluk tubuhku
hadirkan hangat
menyeruak.....

Engkau pun tahu, rentaku telah memihak
namun cinta tetap bergolak
diantara desiran angin
diantara getaran gelombang
pada maya kita arungi bahtera cinta...



Bentangan jarak tak dihiraukan
perbedaan usia bukan alasan
tetapi sayang perjumpaan tak bisa diwujudkan
bias cinta menjadi milik kita....

Sanggupkah aku mengarungi ini hingga akhir nanti ?
sementara kubutuh cinta sejati
dalam rajutan cinta suci
agar kudapati kehidupan nan manusiawi...


Selasa, 13 Maret 2012

" Kabut menyelimutiku "

deras...
deras rasa ini gerogoti diri
menyibak lembar demi lembar
kusam kudapatkan
berjatuhan...
bertubi-tubi dilema mengangkangi kehidupanku
lusuh menempel padaku
mengeja kata sangat susah, terbata...
diujung penantianku wahai pengantin lelakiku
berbias sendu
engkau tak datang
gelombang menghadang....
terngiang lirih akan janji suci
terbenam dalam kelam tanpa bulan
malam telah berganti siang
kabut merenggut, menyelimuti perjalananku
menggapai akhir sebuah harap yang tergantung dilangit biru
kandas sudah mimpiku
keterpurukan rasa membelenggu
tabir rindu tak lagi mengalun
dendang asmara tak jua ada
kehampaan bertahta....
telaga semakin senyap
tiada riak
bening
seakan kehidupan telah tertelan kedalamnya...
bagaimana aku harus berlaku ?
jelaga hidupku 'membatu'...

Senin, 12 Maret 2012

" Kumerindukanmu "

Cinta,
dimanakah engkau berada ?
hatiku gersang tanpamu
mataku layu tanpa ada cinta yang menjadi pandangan indahku
jiwaku rapuh tanpa sentuhan manismu
aliran darahku seakan terhenti tanpa siraman kasihmu
Cinta,
hadirlah dalam kehidupanku
cumbui aku dengan kenakalanmu
geluti aku dengan garang gayamu
jadikan aku sebagai sebatang rokok yang selalu panas membara menempel dibibirmu
untuk kau hisap dan engkau nikmati
Cinta,
setiap pagi ketika kokok ayam berbunyi
aku mencarimu, merabamu, bahkan memelukmu, inginku...
tapi engkau tak ada cinta
dimanakah engkau berada cintaku
sungguh, aku merindukanmu...
Cinta,
getir kurasakan dan aku menggigit bibir
hampa keseharian tanpa cinta kureguk
jadilah sebagai kopi agar selalu ada didekatku
saat kubutuhkan sebagai pelepas dahaga
sebagai teman duduk santai sambil menghisap sebatang rokok
Cinta,
jadilah asbak agar antara rokok yang kupunya selalu bersentuhan denganmu
agar selalu bersanding dengan segelas kopiku
datanglah wahai cintaku dihadapanku
datanglah wahai cintaku demi kelangsungan hidupku
kumerindumu...., sangat....
tanpa cinta apalah arti hidupku.... ??
" Adakah seorang Ibu yang tak layak untuk anaknya ? "

Burung elang mengangkasa
menyeberangi lautan luas
lelah mungkin bergayut
tapi tetap tak pantang surut
begitulah kira-kira perjuangan seorang Ibu untuk anaknya
tak perduli tantangan yang menghampiri
tak mundur meski tiap hari terjemur


Jatuh bangun itu hal biasa
peluh berlumur hingga penatkan jiwa raga
sebongkah harap telah diguriskan pada jiwa belia
agar kelak menjadi manusia bijaksana
harapan demi harapan terus dikedepankan
karena harapan merupakan cita-cita yang layak diwujudkan
perih tetap menggerogoti diri
derita tak pernah dijadikan sandungan
tetap saja melangkah tembus benteng kehidupan
demi mencapai tujuan

Sejauh mata memandang, hanya hamparan luas yang tak terbatas
sendiri menelanjangi diri dihadapanMU, mengharap ridhoMU
pada tiap langkah hidmad dengan do'a
pada tiap detik kasih sayang tercurah meski ada amarah terselip dibalik jiwa
hanya percaya pada qodo dan qodar diiringi usaha, kehidupan 'layak' akan terjamah

Tuhan...
tak pantas aku menangis atas apa yang aku terima dalam hidup ini
seyogyanya aku bersyukur atas RahmatMU yang menitipkan tiga buah hati padaku
tapi Tuhan...
jangan tinggalkan aku sendirian, berilah aku bimbingan, agar kelak aku bisa mempertanggung jawabkan titipanMU
satu yang kupinta dariMU Tuhan, benamkan aku akan kasihMU agar dapat aku membimbing buah hatiku dijalanMU
ajari aku bagaimana mencintai mereka, sehingga 'aku layak' menjadi seorang ibu dihadapannya
Tuhan...., tak ingin aku berpaling dariMU dalam bahagiaku, dalam dukaku, dalam beban yang menghimpit dijalan kehidupan ini.....

Minggu, 11 Maret 2012

" Jadikan aku pelabuhan terakhirmu "

Diambang pagi, hatiku merintih...
kicau burung bagaikan irisan pada hati...
kubutuh selimut diri, selimut yang mampu memberikan hangat...
selimut yang mampumenggeliat serta membangkitkan hasrat...
diambang pagi, jiwaku menerjang...
pada bibir ranjang aku menggelinjang...
getar yang menimbulkan aku mabuk kepayang...
pada bayangmu seorang.....

Sabtu, 10 Maret 2012

" Kebersamaan yang indah "

Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh,
sebuah slogan yang membangkitkan kebersamaan,
detik-detik terabaikan hanya karena kesombongan,
detik demi detik kan berarti bila kebersamaan terjalin,
derap langkah kan selaras bila saling genggam tangan,
canda ria kan lepas bila hati lapang,
mari sing singkan lengan baju tuk kencangkan ikat pinggang,
demi cita-cita membangun Bumi Pertiwi tercinta....

Sebuah potret yang tak akan aku lupa, perjalanan ke Bandung menuju Trans Studio,
bersama rekan-rekan DPD Golkar Depok, undangan M.Q.Isawara Anggota DPRD Propinsi Jawa Barat.

Bukan hendak berpesta pora, tapi lebih pada menyatukan 'kebersamaan',
bahwa kerukunan dalam 'berkeluarga' itu penting,
apalagi sebuah Bangsa, Negara, pernah sang Pemimpin mengundang kita ?,
pernahkah sekup kecil saja ketua RT ngajak makan bersama ?,
pernahkah keluarga kita bersatu untuk sekedar makan siang ?,
bermula dari sekup yang terkecil maka akan tercipta kebersamaan dalam sekup yang besar...

" Kemiskinan yang terabaikan "

Wahai hartawan, pakaianmu gemerlapan
rumahmu tinggi menjulang
roda empatmu tak cukup dihitung dengan jari tangan
pulaupun telah engkau bukukan atas namamu
tapi kami tak pernah engkau sentuh
menolehpun tak mau....



Wahai engkau yang bangsawan, istanamu megah dan mewah
pelataranmu melimpah ruah
abdimu selalu ngesod dibawah
kapan engkau akan berkunjug kesawah ?
belepotan dan kumuh pada nyata....

" DihamparanMU kunikmati syahdu "

Lusuh sudah gambarmu kugenggam
kulihat tiada bosan
langit menjingga
kuberlarian ke pelataran
menikmati pemandangan alam
penuh dengan bunga-bunga ungu
kutemukan kesejukan, kedamaian pada hamparanMU
melodi hati mengalun merdu....


Akulah sang perempuan jingga
julukan yang kudapati dari beberapa teman
ungu adalah perlambangku "janda"
aku tak malu mengatakan itu
aku tak malu sebagai single parent
karena inilah nyata.....

HamparanMU memenuhi perjalanan hidupku, kujelajahi sepanjang waktu
hamparanMU bukan hanya sekali ini mempesona dan indah
bahkan mungkin tak mampu aku menghitungnya
hamparanMU pada jagad ini mendamaikan hati
menyejukkan rasa, menimbulkan kesyahduan.....

Kulepaskan beban menapaki gerbang malam
kubaluri diri dengan semilir yang menyejukkan
dihamparanMu kunikmati kesyahduan
remang malam telah datang
kidung kerinduan aku dendangkan
menujuMU pemilik cinta sejati pada makhluk yang Engkau anugerahi....

Jumat, 09 Maret 2012

" Tabir Cinta "

Tak ada yang bisa menduga kapan cinta itu kan datang, menyusup pada sanubari, mengepakkan birahi, bahkan terkadang ternodai...
Cinta penuh misteri, kisahnya tak pernah berhenti, aromanya menyibak sepanjang hari...
Sangat menyedihkan manakala cinta bertabir kepalsuan, menyayat nyayat pada relung terdalam...
Seperti kini yang kurasakan, benang cinta yang kurajut, kusut...
Dilematis yang mengiris namun tak kugubris, karena nikmatnya cinta indah tiada dua, penuh pesona dan gairah...

Cinta tak pernah memandang usia, jelata, ataupun hartawan..
menyatu dan berbaur, laksana pengantin dikasur...
bergelut dengan lenguh, menyusup tanpa angkuh, membelai dengan lembut...
tebarkan aroma syahwat membuncah...
menangis karena cinta, tertawa dan menari bersama karena cinta jua...

" Pangeranku "

Pelita kegelapan dalam perjalanan hidupku...
engkau menjadi sinar nan terang untukku...
ada indah dinuranimu...
ada indah dihatimu...
ada indah ditiap gerakmu...
kubertumpu padamu wahai pangeranku...

Mentari memang redup pagi ini, tapi kuyakin hatimu bersinar cerah...
langkahmu pasti....
rutinitas yang engkau lakukan teramat membuatku senang...
bermain alat musik tradisional meski baru pemula, cukup membuatku bangga...
hadroh yang engkau gelutipun, aku yakin akan membangkitkan darahmu pada nuansa Islami...
terus kejar mimpimu wahai pangeranku...
meski tak mengenal kasih sayang seorang ayah, akulah ibu sekaligus ayahmu...
jangan berkecil hati, bunda belum mati...

Sejauh mata memandang, sejauh angan menerawang, tetaplah berpegang pada ke imanan...
dimana engkau berpijak, kemana engkau beranjak jangan lupakan Tuhan...
genggam erat tali kasih sayang pada semua insan, Insya Allah engkau akan tenang...
wahai pangeranku, permata hatiku, dekam hangat dariku untukmu....

Kejujuran jangan tinggalkan...
kasih sayang terus tumbuh kembangkan...
pergaulan usah bimbang, karena kebenaran akan terdepan...
lantunkan kedamaian dalam kehidupan, dalam nuranimu, agar jiwamu mempancarkan kesejukan....
bunda kan mendukungmu dari belakang selagi dalam kebenaran...
damai...., damailah pangeranku... !!.
" Berat berderak "

Ilalang terbakar, tandus kian menggerus...
debu hitam bertebaran, kepulan asap menyesakkan...
panasnya mentari kian menyengat...
angin kencang hamburkan serpih-serpih merintih..
alam sedang menunjukkan semi garangnya...

Subhanallah...., Maha suci Engkau yang menjadikan semesta beserta isiNYA...
tak dapat akal ini mengikuti dengan cermat...
hamparan ilalang yang terbakar hentakan dada...
gejolak rasa membuncah, takut, resah juga hampa menyatu dan bergemuruh..
hanya ilalang yang kumiliki dan mampu kunikmati....
hanya ilalang yang menjadi teman perjalanan ini..
hanya ilalang sahabat sejatiku selama ini, tempatku bercerita dan memadu 'rasa'...
kini terbakar habis, haruskah aku menjadi miris ??...

Gontai langkah kaki, berat berderak membawa beban tubuh ini...
tak terasa bibir ini telah berdarah oleh gigitan sendiri tanpa sengaja...
tak kusadari jua bulir-bulir bening mengalir basahi pipi...
keindahan yang kumiliki sirna seketika...
ilalang memang mudah tumbuh...
bahkan ilalang sering dianggap musuh bagi mereka kaum agraria...
dimataku ilalang adalah perhiasan yang tak membosankan...
tak berharga bagi mereka tapi berharga bagiku...
gubugkupun beratap ilalang, istana kecil yang kumiliki, "baitii jannatii"....

Sepikan hati lemparkan pada sunyi...
bermunajad padaMU junjungan kami...
pangeran penerang kehidupan....
dipintuMU aku mengetuk, biarkan aku bersujud....
" Cinta yang terpenggal "

Karat sudah dinding hati..
tiada tersentuh lelaki..
selalu saja hempasan datang, bunga layu sebelum berkembang..
mereka hadir laksana kumbang, menghisap madu lalu terbang..
tak kupermasalahkan itu, karena tembok-tembok arca masih ada..
prasastipun masih tegak tak goyang..
sementara itu buatan manusia..
sedangkan aku ?? aku ciptaanMU....!!






Kamis, 08 Maret 2012

" Optimis "

Memang aku tak seelok yang lain,
pada lingkaran kehidupan aku berada terbelakang,
otakku pun otak udang,
lingkaran setan tak mampu aku lawan...
Ketika mereka berdandan cantik,
ada iri terbersit,
karena aku tak pernah terlihat cantik,
apa lagi menarik....

Dilematis yang mengiris terguris pada dinding kalbu,
tetap sombong melangkah maju diterpa badai sekalipun,
karena pegangan pada tangan layak dipertahankan,
karena perinsip tentang hidup patut diikat kencang,
pada dinding nurani nan sepi...

Masih bersama alunan lagu kesenduan yang aku dendangkan,
masih bersama balutan luka yang terikat kencang,
dan masih tentang rasa cinta yang tak terbalaskan,
darimu yang pernah singgah dihatiku....

Seraut wajah yang menari dikelopak mata,
sirna....., tertelan kedalam  lautan gelombang,
hancur berkeping tertiup angin puting,
terhempas lepas, bebas mengangkasa,
tak ada lagi ikatan rasa,
tak ada lagi harapan untuk duduk bersama,
bias...., lalu musna..., seiring waktu...,  luka kan berlalu....

Kan kusongsong esok bak srigala melolong,
menggema keseantero rimba raya,
pekikkan suara pada mereka yang lemah,
agar bangkit bersama dalam kasihNYA.....
" Rindu terpasung "


Ada cinta dihatiku untukmu, kekasihku...
cinta memang aneh tapi nyata 'rasa' itu membelitku...
tak pernah kita bertemu, hanya lewat maya, fatamorgana...
sekali kudengar suaramu, itupun hanya sebentar...
ingin kembali kuulang akan kumandang suaramu...
namun keinginan itu tak pernah terwujud...
aku merindukanmu, rindu yang tak tersampaikan...


Entah esok..., ataukah lusa kita bisa jumpa ?...
aku tak berani berkhayal terlalu jauh...
aku tak kuasa membayangkan karena aku takut terluka...
cinta ini datang tanpa sengaja...
cinta ini tumbuh tanpa aku mengerti apa penyebabnya...
mengalir saja bagai air pancuran...


Andai saja aku punya sayap...
andai saja antara aku dan dirimu tak berjauhan...
andai saja....., dan hanya berandai yang dapat aku lakukan...
atas nama cinta aku ingin berkata: jangan palingkan dirimu dari hadapanku...
atas nama kasih: jangan tenggelamkan aku dalam bayang-bayang semu, jadikanlah nyata...
bersenggama kata saja aku sudah bahagia...
bagaimana jika memadu hasrat birahi denganmu ?...
oh... tak kuasa aku membayangkan...
tak tahan aku menanggung kerinduan, akan dirimu...
kekasih hatiku...


Merenda hari, mengejar mimpi, berpagut dan memeluk...
pada bingkai kasih yang belum nyata...
pada relung cinta yang tak terjamah...
pada kerinduan yang terbelenggu, terpasung, mengungkung...
cinta memang berbumbu rindu...

" Kesendirianku "

Senyap kubiarkan menyelimuti diriku,
sendiri....
Sementara kubiarkan engkau menikmati suasana Kebun Raya Bogor dengan yang lainnya,
sejuk kudapati bahkan nyaris dingin menusuk,
menyibak sanubariku tentang romantika remaja,
kala aku kerap ke Kebun Raya Bogor ini....

Rabu, 07 Maret 2012

""""""""""""""""""""""""""""""""""""" Terhimpit, Kejepit """""""""""""""""""""""""""""""""""

Dibibir jendela menatap keluar
rimbun dedaunan
letih, kusandarkan diri
angan kembara merenda makna
apa arti kehidupan ?
seraut wajah membias pada pandangan
terbelenggu diri
cerita tentang cinta purba
antara Adam dan Hawa
legenda demi legenda tentang cinta tak pernah musnah
terus menghias Alengka juga Astina bahkan pada 'maya'
Sesekali kutepis
sesaat kuhembuskan nafas dan kuhirup kembali, dada ini terhimpit, kejepit
tentangmu, yang memenuhi relung hatiku, yang membuat hatiku melepuh
cinta suci telah engkau gadaikan pada perempuan jalang
kasih sayangku telah engkau racuni oleh perselingkuhan

Engkau pahami bagaimana cintaku yang besar padamu
engkau pun mengerti bahwa cintaku kan selalu mampu memaafkan
tapi kenapa mesti berulang ?
seakan engkau lapar untuk menggali penderitaanku
seakan engkau menikmati akan luka-lukaku

Merobek dinding hatiku menjadi kegemaranmu
meluluh lantahkan persendianku menjadi minuman yang memabukkan buatmu
lelah sudah hati ini
penat sudah kepala ini
jangan biarkan jarum-jarum beracun menusuk-nusuk tubuhku
jangan tenggelamkan diriku ke dasar samudera asmarandana durjana
berilah aku kelonggaran dalam himpit yang menjepit ini
agar mampu kubangun kembali mahligai cinta indah padamu, kekasihku

'Jendela menjadi saksi atas himpitan yang menghujam dadaku'

" Hatiku Menjerit "

Bohong jika aku katakan aku tak butuh buaian...
Bohong jika aku tak membutuhkan cinta birahi...
Aku manusia biasa yang butuh kelembutan dan kasih sayang...
Aku butuh cinta antara lelaki dan perempuan bukan hanya cinta pada Tuhan....

Genggam aku wahai Tuhanku..
Atas rahmatmu agar aku mampu menahan bilur keinginan ini...
Supaya aku tak melakukan hal yang melanggar norma....
Berikan aku kasihMU...., cintaMU....., juga damaiMU...

Kesepian yang bergayut, terhempas bagaikan kapas...
Kesunyian yang mencekam, hingga aku terasa terbakar...
Emosi yang tak tersalurkan, birahi yang terkekang...
Membunuhku perlahan....

Bintang..., meski kecil diangkasa, tetap saja mampu menembus cakrawala...
Cinta..., walau jauh dari genggaman, masih saja menggoda didada...
Asmara..., yang sudah bukan waktunya, tetap jua menukik nukik rasa....
Dimana keadilanMU Tuhanku .... ???

Jangan Engkau biarkan hati ini terajam kerinduan...
Jangan Engkau lepaskan rasa cinta yang bersarang didada...
Biarkan rasa itu memenuhi relungku, karena hadirku didunia ini karena cintaMU....
Hatiku menjerit, merintih, akan kehadiran cinta sejati....

Lemah sudah jiwaku....
Pupus sudah harapku...
Hanya jerit hati yang membahana...
Hanya cinta yang akan membangkitkan semangat hidupku....

" Tuhan..., berikan aku restuMU, tuk gapai cintaku "

Selasa, 06 Maret 2012

" Kenapa "

Syurga pernah engkau janjikan
tapi neraka yang engkau berikan
salah apa aku wahai kekasih ?
untuk apa engkau bilang cinta bila akhirnya membuatku kecewa ?
telaga menjadi lebih sunyi dari biasa
jingga tak lagi menyapa meski hujan telah reda
serasa mati bumi ini
serasa hampa jiwa ini
melati nan putih tak lagi semerbakkan mewangi
entah apa lagi yang akan terjadi bila hati telah ternodai....

Dimana letak salahku kekasih
tak mampu aku berkaca diri
tak bisa aku mengeja apa yang termaktub
pada ungkap kata yang engkau lontarkan
padaku yang tak memahami akan ungkap rasamu dalam untai semu
kuhanya memahami kejelasan dan bukan mengabu-abu
kenapa engkau lakukan itu padaku yang jelas-jelas ingin mengabdi padamu
dalam kelebihanmu dan dalam kekuranganmu....

Debu telah menempel pada tubuhku nan berpeluh
bergulat menjadi satu dan melahirkan daki
cemeti diri telah melemah karena cinta sirna
gairah terkubur karena bathinku hancur
kenapa dan kenapa dewa dewi asmara tak membuka mata ?
padaku yang hina dan papa
padaku yang telah senja danbutuh kasih nan suci
padaku yang juga merindukan lelaki
untuk merajut cinta birahi, dalam sepi, sengal silih berganti....
" Kuingin Membayi "

Senja bergulung,
terus begitu hingga tak terhitung waktu,
keriput memnuhi tubuhku,
gempal tak lagi menjadi pipiku,
raga ini sudah mulai layu,
ingin kembali pada pangkuan Ibu,
membayi.....

Tak terasa air mata menetes dipipiku,
mengalir begitu banyak tanpa sengaja,
bulir putih ini membasahi gaunku,
entah apa yang terjadi denganku,
nyatanya kutak mampu membendung tangisku,
dosakah yang tengah kuratapi ?,
deritakah yang tak kunjung pergi ?,
atau ini merupakan air mata bahagia karena tersadar diri ?......

Bulir embun masih ada pada tiap daun,
udara pagi lembut menyapa,
rahim bumi tenang tanpa keluhan,
laharnya tenang tak berulang,
dan matahari telah mulai merambat meninggi secara perlahan namun pasti,
alam semesta melakukan rutinitasnya,
tak terpancar keluhan,
tak terlihat kepedihan....

Bercermin pada diri,
rasa bersalah itu datang,
keluhan yang selalu kulontarkan seharusnya tak patut aku lakukan,
terbayang akan orang tua yang mengurusku,
mulai dari mengandung hingga rentaku datang,
andai saja bisa kuputar waktu, jujur kuingin terus berada dalam pelukmu Ibu,
hangat, penuh kasih dan perlu ada sakit hati,
oohh Ibu..., maafkan anakmu ini dan iklaskan anakmu dalam melanjutkan sisa kehidupan.....

' Hidup Harus Memilih '

Bagaimana raga tak butuh gerak ?, pastilah butuh...
Bagaumana cinta tak melenguhkan derap ?, hanya pada mayat lenguh itu tak ada...
Ketika malam merambat, banyak keinginan menyusup...
Hasrat diri akan birahi, sepi benamkan nurani pada 'kasih'....

Darah pada nadi bergerak hebat, didihkan urat-urat syaraf...
Panas suhu meningkat hingga bibir bagai bara melumat...
Adakah yang lebih indah daripada hasrat tersalurkan ?...
Adakah jiwa menjadi lemah ketika pucuk dicinta ulampun tiba ?...

Kisi-kisi sepi menjadi berarti pabila kekasih hati 'mengerti'...
Dendam rindu kan terbayarkan bila kidung kasih sayang terlabuhkan....
Matapun kan menatap jalang pada teman seranjang...
Jemari menari rontokkan persendian, lelah datang, peluh bercucuran...

Wahai sang penari malam diatas ranjang, jangan biarkan tubuh molek tak tercolek...
Wahai pejantan perkasa, jangan ragu tuk menarikan gerakan gemulai...
Dalam syahdu kan engkau temui kelembutan mumpuni...
Di atas nyawa ada nyawa yang satu sama lain saling berbagi, tabir akan engkau temui...

Dimana engkau berada dan engkau pijakkan kaki dalam hidup ?...
Sendiri menyongsong sepi ?, atau berdua dan saling mengerti ?...
Jati diri tak akan tertukar meski sukar untuk memilih...
jati diri akan terpancar karena hidup memang mesti ada pilihan, dan pilihan mengandung tantangan.....

" Menatapmu dari kejauhan "

Senja ini.....,
kuberdiri sendiri tiada yang menemani,
menerawang jauh, mencoba menatapmu dalam bayang semu,
hampa....,
hamba menjadi pembalut rasaku,
bilur rindu membias,
entah mengapa terasa tubuhku terhempas,
pada harapan yang tak pasti,
pada maya yang tak bersahabat lagi,
caci maki dan iri hati telah kusingkirkan,
agar kutemukan kedamaian,
mengalah...,
pada apa yang ada,
pada rasa yang tak kunjung reda dari gundah,
pada angan yang tak henti terbang,
jauh ke awan....

Malam ini....,
kuterlentang pada sudut kamar nan sepi,
tetap pada tatapan bayang-bayangmu nan semu,
ingin kurobek jantungku sendiri,
agar lepas dari belenggu bayanganmu,
tetap tak mampu.....

Apakah akan selamanya seperti ini, wahai engkau lelaki yang mengisi relungku ?,
tak adakah jalan keluar agar rasaku terbebaskan dari bayang-bayangmu ?,
katakanlah bila ada....!!,
aku menderita.....
Cinta dan dilemanya menjadi milikku kini,
cinta dan segala yang mendera menjadi 'jalaga' rasaku,
dimana harus kulabuhkan cintaku sementara engkau acuhkan aku, wahai lelakiku ?
kenapa selalu saja aku bertepuk sebelah tangan ?
Tuhan...., tunjukan langkaku menujuMU...
derai air mataku, gelisah hatiku, jadikan itu sebagai pemicu,
agar aku makin dekat padaMU...
lukaku kan kujadikan sajadah untuk beribadah,
perihku kan kujadikan tasbih mengAgungkan namaMU...
agar aku tak sia sia melakoni kehidupan yang Engkau gariskan padaku......

'Kumenatapmu atas izinNYA...., itu yang kupinta...'.

Senin, 05 Maret 2012

" Bayangan "
Sebuah perjalanan kehidupan merupakan bayangan masa lalu dari purba berkelebat...
Sehingga pada perbuatan sebesar biji saga saja akan terlihat sebab akibatnya...
Ketika kita bercermin, wajah yang menyerupai diri kita balik menatap, seakan berkata; "ada apa matamu tertuju padaku ?"...
Bayang diri kita saja bertanya dengan apa yang kita perbuat, apa lagi orang lain yang juga jelas-jelas melihat ?...

Kupahami kini, bahwa kehidupan tak akan terlepas dari kehidupan orang lain...
Satu dengan yang lainnya saling berkaitan,
satu dengan yang lainnya saling membutuhkan,
take and give dalam keseharian....

Allah telah menjadikan Adam dan Hawa untuk berpasangan...
Romi dan Julia saling memadu kasih...
Aku dan dirimu duhai lelakiku telah 'terkebiri' dan itu pedih...

Sejarah telah dilukiskan pada kanvas-kanvas kehidupan,
pada masing-masing individu dalam perjalanannya,
kehidupan berawal dari cinta, maka wajarlah jika tanpa cinta, apalah arti hidup...?

Pada lautan nan luas, pada daratan yang membentang, pada udara yang menyejukan,
mari berkiprah dan merenda hari....
Pada bingkai yang lusuh, pada sawah nan tandus, mari perbaharui agar terjadi reboisasi....
Pembaharuan-pembaharuan yang dibutuhkan dalam kehidupan, sangat penting,
apa lagi menumbuh kembangkan rasa cinta dalam jiwa...
Bayangan masa lalu, jangan biarkan menjadi belenggu, tapi jadikanlah cambuk diri tuk melangkah pasti...
" Kerinduanku "

Senja, berkalungkan rinduku...
Jingga mengguriskan kerinduanku yang dalam...
Bentangan yang panjang tak mampu aku tembus...
Meluap rinduku padamu...
Mengerang rasa didada...
Tak kuasa mau berbuat apa...
Tuhan jaga dia untukku...
Cintaku telah aku ketukkan palu....

Minggu, 04 Maret 2012

" Sulungku "

Sosok yang keras kepala, sama sepertiku,
melangkah dengan PeDe itulah kebiasaannya,
cengeng dan manja....
Aku bersyukur akan apa yang ia lakukan,
menemaniku bila ada waktu,
mengantarku kemanapun yang kumau...