" dahagaku "
seribu alasan aku mencintaimu
seribu alasan kecemburuanku
menangis dikala hujan gerimis
mengerang kala api cemburu mengangkang
dimana kan kulabuhkan hasrat ?
dimana kan kususuri kelebat bayangmu ?
ketika jingga telah memudar
ketika cinta telah berkobar
berbarengan api cemburu yang membakar
gumpalan awan menghitam
gelegar geludug menghujam
dadaku bergetar
ragaku terguncang
kelam menghadang dihadapan
pada langit
pada bumi tempatku berpijak
pada cinta yang tak jua singgah
dahagaku melumuri jiwaku
dahaga kasih
dahaga belai manja
dahaga berdendang senandung asmara
terseok langkahku
tersendat kerongkonganku
haus kian menderu
ratapanku pada malam kian memicu
penantian panjang melelahkanku
tanpa tahu ujung dari semua itu
menjerit bagai pohon bambu berderit
teriak bagai raungan srigala malam
tetap saja bukan solusi dahaga yang merajah
karena dahagaku telah memenjarakan rasa
beku dengan bilur ditubuh.....