Total Tayangan Halaman

Sabtu, 21 April 2012

" Cinta Mempendar "

ada cinta memang dihatiku
kian menjauh
kian mengangkasa
sementara aku hanya menatap dari kejauhan
ada luka cinta didalamnya
membekas

seringkali aku berdiri sendirian
tanpa seorang teman
hanya bayangan kenangan luka lama menjelma
terguris pada langit biru
terbentang diantara belahan lautan
guncangan itu masih membayang
karena cintaku berujung putus ditengah jalan

tak pelak lagi jiwaku merintih
lebam luka kadangkala kambuh
lebam luka menghantar perih
lebab luka membuatku merintih

cintaku yang tulus
kini mempendar
termakan waktu
tergerus prahara
termaktub dalam nada nada luka

sendirian mengarungi kehidupan dengan beban
sendirian menjelajahi hutan belantara demi mempertahankan buah hati
sendirian terbungkus cinta mempendar......

Jumat, 20 April 2012

" kuasa-MU "

digelimang rasaku
berat beban yang menghimpitku
membelengguku dari segala penjuru
satu persatu tertuju padaku
silih berganti
letih menghampiri
pedih menggerogoti
bersimbah air mata darah
cahaya belum jua ada



ketika aku tangisi malangnya nasibku
manakala aku menjerit dan berlari tak bertepi
ada pemandangan menyejukkan
alam semesta ciptaan-MU menyadarkanku
membuatku luruh
membangkitkanku untuk bersimpuh
dihadapan-MU

belenggu yang mengikatku
perlahan kutanggalkan
kulepaskan untuk berlaku utuh dihadapan-MU
walau sejatinya aku tahu belenggu itu tetap menjadi bagian hidupku
yang harus aku tuntaskan sebagai kewajiban
maaf aku anak anakku
jika kutak mampu menghantarmu pada gerbang kesejajaran
maafkan aku buah hatiku
andai engkau ikut pula tenggelam dalam kesengsaraan perekonomian
namun yakinkan hatimu
esok engkau akan dapat tersenyum
bahkan senyummu mampu mengalahkan senyum Monalisa

saat ini kubiarkan aku memikul sendirian
kuasa-NYA akan memberiku jalan
kuasa-NYA akan menuntunku pada ujung perjalanan
kuasa-NYA akan membuka matahati kita untuk saling mengisi
yakinkan dirimu, diri kita, akan kuasa-NYA....
" memebelit "

lilitan kehidupan perekonomianku, membelit...
ingin menjerit
ingin meronta
ingin mengeluh
tapi aku malu padamu, anak-anakku
biarlah aku telan
biarlah aku genggam
asalkan engkau tenang saja dan bahagia....




telah aku gadaikan kehidupanku
telah aku gantungkan harapanku
telah aku jadikan kepalaku menjadi kaki
tapi itu belum cukup
karena aku memang tak punya apa apa
untuk membahagiakanmu, anak anakku....

akhir tahun pelajaran merupakan hal yang paling berat buatku
bulir bening mengalir deras dipipiku
karena kuyakin engkaupun resah, anak anakku
kekurangan selalu saja menjadi hambatan buatmu bergerak
kusembunyikan sedihku
kututupi deritaku
karena kutak mau engkau menjadi terbebani
biarkan aku seperti ini, karena esok aku yakin engkau akan temukan jalan terbaik

tetaplah tersenyum anak anakku
karena senyum kalian obat buat aku

20 april 2012, depok.
for you : Cella Yulia Citra, Juwita Prahara dan Boy Herlan Novando

Senin, 09 April 2012

" senyum mengajak "

Dalam lirih hati masih mampu kutersenyum
mengajakmu mengejar hari esok
ketika aku memilihmu
kupastikan pahami dirimu
pahami maumu
tak terkecuali, semua pasti kuberi
jiwa ragaku kupersembahkan untukmu
biarkan kusimpan dukaku
kumengajakmu tersenyum kini.....



Secawan buliran cinta kupersembahkan padamu
kurambati hari demi hari bersamamu
persetan orang lain bilang apa
yang terpenting aku padaMU
aku denganmu, menata hari esok
merenda mimpi, menuai janji
dalam kancah nurani nan hakiki
bukan pada kepalsuan
bukan pula pada bualan semata
cinta membahana tanpa batas
antara dirimu dan diriku
antara cintaNYA dan cintamu....

Ditengah kebisuan malam kita mainkan jelaga desah
peluh tumpah
anyir membuncah
lelah datang bersama kesenangan
kini kembali kumengajakmu tersenyum
senyum kebahagiaan sebagai sepasang 'tawanan'
yang berjeruji cinta murni
yang beratap kasih sejati
yang beralas Iman dan Amin....

Senin, 02 April 2012

" senyuman "

ada perih dibalik senyumku
guratan luka tak mampu kuseka
cerita duka masih merajah
semilir menambah gundah
luka berdarah dan nanah


catatan kehidupan melayang sudah
tak tentu rimba dan berlabuh dimana
usai senja menjadi makin gulita
hanya kelam malam dan maya bersenyawa
nyata tak pernah bertegur sapa

fajar menyingsing di pagi hari
merambat perlahan menyentuh muka bumi
membiaskan embun
menghangatkan pepohonan
sirkulasi terjadi secara alami

senyumanku bernada lirih, pedih...
goresan tentang cinta melukai jiwa raga
jeritan hatiku tak bermakna, hambar...
teriakanku tak bersuara, getir...
lelah jiwaku menghentikan langkahku, menuju hari esok..

wahai Sang Pemilik alam
peluk aku dalam hangatMU
genggam jemariku bangkitkan semangatku
berikan aku kesejukanMU
agar senyumku tak layu....
 " Cinta "

guratan indah pada kata "cinta"
getirnya cinta bagai kopi dan susu
pedihnya cinta bagai kopi tanpa gula
manisnya cinta bagaikan kepulan rokok sehabis dihisap
terbang melayang lalu menghilang
cinta dan anekanya memang luar biasa...

bunga-bunga cinta selalu menari dihatiku
bunga-bunga cinta perhiasan dalam jiwa
gersang laksana gurun sahara bila hati tiada cinta
tandus bak pegunungan tanpa rimbun pepohonan bila cinta tak bersarang
berbahagialah selagi di dalam jiwa mengalir benih cinta...

tersenyum meski sendirian
tertawa tanpa alasan
cinta memang unik untuk dimiliki
cinta selalu datang tanpa di sengaja
cinta pula yang membuat diri mabuk kepayang...

satu kali engkau sakiti
akan tumbuh beribu kali bibit yang baru disanubariku
kumenyukai pengembang biakan cinta dalam jiwa
karena aku tak ingin terpuruk akibat cinta
kuhanya ingin menikmati indahnya cinta dalam jiwa
meski kutahu tak ada cinta tanpa derita....

oh cinta...??
bawa aku ke nirwana....
dendangkan lagu kemesraan
kirimkan musik kerinduan
tebarkan benih cinta tuk dikembang biakan...


Minggu, 01 April 2012

" Bahagia dalam Mahligai Rumah tangga "

Perkembangan sarana komunikasi banyak yang disalah gunakan, hal-hal yang sering kita temukan dan sudah bukan lagi rahasia, 'maya' yang menggoda, desah yang hanya lewat udara, tak perlu kenal wajah, hanya suara dan imaginasi saja, kebahagiaan akan datang seketika, ketika orang lain sibuk pada cinta satu malam, yang lainnya sibuk bertelponan untuk mendapat desahan.... aaahhh dunia.., begitu menggoda......

Imaginasi sungguh sangat besar karuniaNYA, bermain kata, bersetubuh rasa, lahar membuncah.
Meletupkan gunung merapi, membangkitkan birahi, kebebasan yang kebablasan.
Sehingga alam mungkin muak terhadap apa yang seliwiran lewat udara.
Cinta fatamorgana terlahir karena kecanggihan tehnology, sapaan mesra, rayuan pulau kelapa, semua ada.

Tapi kemarin, ada indah yang benar nyata, cintamu dan cintanya, berpagut pada mahligai Rumah tangga, pernikahanmu dengannya adalah karuniaNYA yang Maha Dahsyat, jagalah saudaraku....
Benamkan dirimu pada pengabdian kepada suami, cintailah dia seutruhnya, karena cinta yang utuh tak ada syahwa sangka, berbahagialah saudaraku, do'aku dinadimu...

Kelak, ketika Tuhan menghendaki, aku akan menyusulmu, menempuh hidup baru dengan lelaki pilihanMU.
Suatu saat aku pun akan mengabdi, karena perempuan adalah ma'mum bagi lelakinya.
Menyerahkan segala apa yang dimiliki, bukan hanya sebatas tubuh melainkan dengan segenap hati.
Torehkan pada hikayat Asmarandana tentang cinta yang kita miliki, kebahagiaan murni dan bukan basa basi apalagi cinta fatamorgana....

" topeng diri "

Tuhan...
masih panjangkah jalan hidupku ?
kudongakkan wjahku
membayangkanMU seolah Engkau di atas sana
bathinku penuh dengan ragu
hatiku bagai disayat sembilu
bilah belati menikam jantungku....


Tuhan....
sendiri ku terpaku, merenungi kehidupanku
kian hari kian berat yang kurasa
kian hari kian jauh angan menerawang
masih adakah kesetiaan Tuhanku ?
selalu kutemukan 'kepalsuan'
sementara kuinginkan 'kebenaran'....

Tuhan...
celoteh malam dimulai sudah
masih gerimis diluaran sana
dan masih miris hati dan jiwaku
membelenggu sepanjang hidupku
kutahu aku salah bila mengeluh
tapi aku harus bilang apa
aku tak berdaya....

Tuhan...
ketika aku tertawa, itu karena aku menutupi luka
ketika aku bercanda, itu pun karena aku tak kuasa menanggung derita
sejatinya jiwaku benar-benar lelah
oleh dilema yang melanda.....

" Ondel-ondel "

layaknya ondel-ondel saja diriku
kesenian betawi asli
kulit hitam muka tebal
tak elok
bahkan mengarah lucu
tak indah
terlebih terlihat norak
tapi inilah adanya aku
menolak tapi tak mampu

merah perlambang keberanian
hanya wajahku dengan dempul itu sungguh menakutkan
mau bilang apa itulah adanya
berdiri bersama Niar Situmorang 'sepupuku'
sebelum pesta kebun dimulai
dengan malu kuberanikan diri menampakkan wajah
didepan khalayak yang mungkin mentertawakan 'topeng wajahku'
setelah itu baru aku tersadar
karena cermin bicara
ampuuun ternyata aku memang norak
baru didempul langsung keluar saja
tanpa berkaca, yang akhirnya aku merona

sedikit kubasuh wajah topengku
sehabis pengambilan gambar itu
kuseka agar tak terlihat seperti ondel-ondel betawi beneran
aaahhhh noraknya aku......