Total Tayangan Halaman

Sabtu, 18 Februari 2012

"Terlelap"

Selaksa peristiwa tergambar jelas pada wajah nan lusuh,
Kemiskinan yang melekat hingga bibir tak bergincu,
Lelap tanpa bantal dan guling, pada sebuah kamar sederhana,
Entah atapnya bolong atau tidak, tapi mimpi telah membawanya,

Tak ayal lagi, cibiran datang bertubi,
Karena faktor ekonomi,
Tak diragukan lagi kenestapaan kian merajah,
Bilur-bilur luka kian membuncah,
Laksana gelombang samudera, itulah yang selalu menerpa,
Walau terkadang landai, namun gemuruh tetap hadir jua,
Hempaskan tubuh pada karang terjal dan menyakitkan,

Sungguh malang nasib sang perempuan paruh baya ini,
Mengeja mimpi tak bertepi,
Bertemankan dingin tiada selimut menutupi,
Pada titik kesadaran pulihkan kenangan,
Sejatinya kehidupan hanya 'lakon' yang harus diperankan,
Tuhan jua yang membentangkan kehidupan ini pada makhluk ciptaanNYA,

Lelapku hanya berselimutkan ketiada berdayaan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar