Total Tayangan Halaman

Kamis, 23 Februari 2012

'cinta'

Wahai sang pangeran kegelapan, pemilik malam bertemankan kelam, aku datang untuk memenuhi panggilanmu. Panggilan hati nurani untuk bertasbih menyebut namaNYA, dalam kesunyian, dalam keheningan, dipertengahan malam, saat yang lain tengah merenda mimpi, melukis angan dan memanjakan mata yang sudah lelah. Hadirku ditengah pekatnya selimut malammu, sebagai wujud sembah baktiku atas kecintaan padaMU.

Wahai sang pemilik lentara, lepaskan cahaya dalam cinta yang membuncah pada isi dunia. Tegur sapa kasih, belai mereka yang bermimpi, hingga jelang pagi. Keterpakuan tatapku akan sosokmu adalah bukti bahwa ada rasa yang tak bisa terlukiskan dari lubukku yang terdalam, tentangMu..., tentang apa yang menjadi dzatMU.

Selaksa peristiwa bersejarah telah terguris pada tinta emas, termaktub pada 114 Surat dan 6666 ayat, semua jelas digambarkan, semua jelas sebagai panutan didalam melakoni kehidupan keseharian. Ketika kehidupan bertujuan mengabdi padaMU, maka tak pantas aku mengingkari, maka tak layak aku tak mensyukuri, maka kubiarkan diriku bersimpuh padaMU dengan segenap jiwaku, pada pnggilanmu sehari semalam lima waktu.

Ketika ibadah yang diwajibkan olehMU merupakan suatu kebutuhan, maka keikhlasan telah tertanam, apabila hanya bisa menjalankan kewajibanmu saja itupun sudah merupakan suatu pengabdian jua, karena CINTA memang beraneka. Jauh dilubuk hatiku yang paling dalam, ada rasa salah yang teramat sangat, pada diriku yang penuh nista, pada kesucian yang tidak aku jaga, pada raga yang tak selamanya berbuat kebajikan. Tangan ini masih saja nakal, mata ini masih saja binal, mulut ini masih saja mengecap kenikmatan semata...

Lolongan srigala malam membuatku terhenyak, terperanjat sontak, nafasku berubah bergemuruh, mengejarMU , tetapi malah aku hanya merenung sendiri..., alfa selalu saja terjadi padaku yang tiada muda lagi. Debur ombak kembali terdengar, angin semilir kembali terasa oleh kulitku yang menua, ada jejak-jejak tersisa pada pasir disana, ada kata tertulis jelas yang mampu kubaca, bentangan luas terhampar pandangan..., tapi aku masih bersimpuh disini, tak jauh, diatas bebatuan, beralaskan daun lontar.., kembali kutengadah seraya kuberucap : Tuhan..., cinta adalah anugerah terindah bagi diri manusia, tetapi Tuhanku, cinta kepadaMU adalah motivasi hidupku..., amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar