Total Tayangan Halaman

Minggu, 19 Februari 2012


'aku tak ingin cengeng'

masih terbayang jelas kisa usang di tepi pantai
masih terngiang ditelinga debur ombak menerpa
buih menggulung ke tepian pantai
begitu indah panorama itu
begitu mempesona saat aku menatapnya
kuasaMU memang Maha dahsyat

ditengah perswahan kita mulai asik menikmati hidangan
engkau menyajikannya untukku
engkau memang lelaki hebat
masakanmu sungguh nikmat aku rasakan
dan akhirnya aku pun belajar banyak dari dirimu

betapa kelakuanku selalu mencemaskanmu
maklumlah saat itu aku masih perkasa
apa yang aku mau harus terturuti
aku mengecewakanmu, sekaligus aku teramat menyukaimu
tapi sayang, aku harus menghilang

bila aku ingat dirimu saat ini, ada perih dihati, ada gamang bertandang
kuteringat akan salahku, kuteringat akan tindakanku yang 'menduakanmu'

wahai engkau yang pernah singgah dihatiku, bagaimana kabarmu ?
pernah kulayangan secarik faximile padamu, tapi temanmu yang menerimanya dan membacanya
setelah itu tak ingin lagi aku mengontakmu
karena darinya kudapati engkau telah berdua dengan sekretarismu yang dulu
kuhanya mengurut dadaku, tapi kutak ingin menangis
kuhanya terdiam sejenak, tapi tak ingin hanyut dalam kesedihan
semua salahku dan tetap akan menjadi penyesalanku.

kini kusendiri menikmati lautan dari kejauhan...

nb: how is Humburg now ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar