Total Tayangan Halaman

Senin, 27 Februari 2012

luka cinta


bisikkanmu memang menggoda
diantara tarian asmara yang kupunya
belaimu memang memukai
hingga telanjangi aku tanpa ragu
rebahku dibibir bambu

desau angin yang menggoda
mebuatku makin lupa
lupa bahwa kita telah 'nista'
lupa bahwa cinta kita telah tertumpah 'anyir' aroma
sesalpun tiada guna

rintihan gairahkan 'rasa'
bergejolak ke titik puncah
peluh berjatuh
lenguh tertumpu pada jiwa yang menyatu
engkau hebat, jinakkanku sesaat

gubuk reot itu mengingatkanku
diatas empang ikan emas
dimana kita menikmati cinta berbisa
kini engkau tiada
meninggalkanku demi si dia

kuibaratkan nasi telah menjadi bubur
karena sawah yang telah engkau tandur
tergusur
terbujur
pada sepi yang mengkebiri

tinggalah kini benih kian membesar
tanpa mampu tergambar
akan jadi apa bila kehadirannya dialam dunia tanpa seorang ayah
sendiri dipasung luka cinta yang tersisa....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar