Total Tayangan Halaman

Rabu, 22 Februari 2012

'jangan benci diriku'

tembang Vierra-Terbang, tengah aku nikmati, dipagi yang bermentari, pada hati yang gamang menemani, kutak akan berpaling darimu 'sahabat'... Dua dunia yang tak terjamah namun hati terpaut tanpa ikatan, terus bercumbu mesra, terus bersetubuh kalimat, tertuang makna hingga aku terjerat, engkau sahabatku yang menempati relung terdalam, tergoda aku akan kata katamu, melantun damai, laksana muara nan teduh oleh ketenangannya, diam pasrah dan damai, sejuk berada diantaranya...

masih, masih ada kicau burung dan kokok ayam didekatku, bagaimana denganmu sahabatku ?, semoga engkau dalam lindunganNYA. Sebagaimana aku disini merajut hari tanpa air mata, yang ada adalah senyum bahagia, karena ada mu dalam kehidupanku sahabatku...

kebersamaan kita telah lama kita jalin, hingga tentang cinta kita saling telanjangi diri, tak ada dinding penyekat yang memisahkan semua terbuka lebar, hingga tak ada sehelai benangpun yang menganggu keterbukaan kita. seiring waktu berjalan aku berada dipersimpangan yang membingungkan, membuatku merasa terjerat, bahkan terikat ketat, aku tak bisa berbuat banyak, karena nyatanya memang hatiku tertambat.

telah kita bahas, cinta adalah anugerah, cinta datang tanpa diundang dan tanpa direncanakan, karena cinta juga misteri, bahkan cinta tak ada habisnya sebelum kita menutup mata. seperti yang pernah aku katakan padamu, bahwa hatiku berlumur akan cinta, selalu dan selamanya..., tanpa sengaja sahabatku, mataku tertuju pada sosok lelaki yang menjadi teman dekatmu, tanpa sengaja pula hatiku mengeja kata 'cinta', sungguh tanpa sengaja..., binar itu lama aku pendam, lama aku sembunyikan, hingga akhirnya aku tak tahan, meledak dahsyat dan membuatku sekarat..., cinta ini terjalin dengan kuat, cinta ini terpatri oleh pahatan sang seniman, sampai-sampai aku melupakan rasamu sahabatku, aku terlena akan cinta dan baranya...

pagi ini, kesadaran itu menyentuh ubun-ubunku, menghentakkan hatiku, dan membelalakkan mataku, pada nyata dihadapan, sadarkan aku dari lamunan. ternyata sahabat aku telah melamunkan hal yang tak semestinya, maafkan aku yang telah selingkuh rasa, maafkan aku...

sahabatku, lilin ini adalah wujud diriku, tak akan aku merusak suasana hubungan kita, biarkan aku menjadi penerang kegelapan walau tubuhku terbakar....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar